Jumat, 28 Desember 2012

Usut Raskin, Kapolres Kediri Dapat Apresiasi Dari Raskin Watch

28 Desember 2012

JATIM_beritabarak.blogspot.com- Langkah Kapolres Kediri Jawa Timur (Jatim) yang membuka hotline SMS pengaduan Beras Miskin (Raskin), mendapat  apresiasi dari berbagai pihak, salah satunya dari Koordinator Raskin Wacth.

“Ini salah satu langkah yang cukup inovatif dari pihak Kepolisian dalam melindungi kepentingan kaum marhaen. Kita mengapresiasi langkah pak Kapolres Kediri ini,” ujar Dipo, Koordinator Raskin Watch, via SMS kepada BarakIndonesia.com, Kamis (27/12/2012) kemairn.
Menurut Dipo, sudah seharusnya langkah yang diambil oleh Kapolres Kediri itu, juga di ikuti oleh jajaran Polres se-Jatim, atau paling tidak oleh Polres Lamongan, Jombang, Jember, Banyuwangi, dan Ponorogo yang selama ini Raskin-nya paling banyak dikeluhkan oleh masyarakat penerima manfaat.
Sebelumnya, Kapolres Kediri Kota, AKBP Ratno Kuncoro, membuka hotline servis khusus untuk pengaduan penyimpangan distribusi Raskin di Kota Kediri, Jawa Timur. Warga yang menemukan penyimpangan dapat mengirimkan SMS ke nomer 08127127272.
"Kami menjamin kerahasiaan masyarakat yang mengadukan terjadinya penyimpangan Raskin tersebut," tandas AKBP Ratno Kuncoro, Rabu (26/12/2012) kemarin.
Sesuai rencana, pengusutan penyimpangan Raskin akan ditangani oleh tim penyidik Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polres Kediri Kota. Data dari Kantor Subdivre Bulog Kediri, lebih dari 11.000 Rumah Tangga Miskin (RTM) yang menerima jatah Raskin.
Untuk tahap awal, pengusutan kasus Raskin tersebut, penyidik Tipikor sudah meminta keterangan untuk pulbaket kepada pihak Bulog Kediri. Keterangan yang sama juga telah dikumpulkan Polisi dari Kantor BPS Kota Kediri. "Kami sudah instruksikan kepada semua Babinkamtibmas untuk memonitor Raskin di setiap kelurahan," tambahnya.
Temuan awal dari pihak Kepolisian, ada dugaan penyimpangan Raskin, karena terdapat warga miskin yang mestinya berhak menerima justru tidak mendapatkannya. Sedangkan masyarakat yang tidak berhak, karena mampu membeli justeru menerima pembagian Raskin. Ada juga motif seperti mendapatkan keuntungan dengan memberikan Raskin kepada warga tertentu yang memberikan imbalan uang serta kualitas beras yang dibagikan sangat jelek. "Kami akan menjerat pelaku penyimpangan Raskin dengan UU Korupsi," tambahnya. (Redaksi beritabarak.blogspot.com)*

http://beritabarak.blogspot.com/2012/12/usut-raskin-kapolres-kediri-dapat.html 

Rabu, 26 Desember 2012

Kapolres Buka Hotline Pengaduan Raskin

26 Desember 2012

SURYA Online, KEDIRI-Kapolres Kediri Kota AKBP Ratno Kuncoro membuka hotline servis khusus pengaduan penyimpangan distribusi beras miskin (raskin) di Kota Kediri, Jawa Timur. Warga yang menemukan penyimpangan dapat mengirim SMS ke nomer 08127127272.

"Kami jamin kerahasiaannya masyarakat yang mengadukan terjadinya penyimpangan distribusi raskin," tandas AKBP Ratno Kuncoro di kantornya, Rabu (26/12/2012).

Sesuai rencana pengusutan penyimpangan raskin bakal ditangani tim tindak pidana korupsi (tipikor) Polres Kediri Kota. Data dari Kantor Subdivre Bulog Kediri lebih dari 11.000 rumah tangga miskin (RTM) yang menerima jatah raskin.

Tahap awal pengusutan kasus raskin ini, penyidik tipikor sudah meminta keterangan untuk pulbaket pihak Bulog Kediri. Keterangan sama telah dikumpulkan polisi dari Kantor BPS Kota Kediri terkait data penerima raskin.

"Kami sudah instruksikan kepada semua Babinkamtibmas untuk memonitor distribusi raskin di setiap kelurahan," tambahnya.

Temuan awal kepolisian terkait penyimpangan raskin ada warga miskin yang mestinya berhak menerima justru tidak mendapatkan. Sedangkan masyarakat yang tidak berhak karena mampu justru menerima pembagian raskin.

Ada juga motif mendapatkan keuntungan dengan memberikan raskin kepada warga tertentu yang memberikan imbalan uang serta kualitas beras yang dibagikan sangat jelek. "Kami akan menjerat pelaku penyimpangan raskin dengan UU Korupsi," tambahnya.

http://surabaya.tribunnews.com/2012/12/26/kapolres-buka-hotline-pengaduan-raskin

Kapolres Kediri Kota Selidiki Penyimpangan Raskin

25 Desember 2012

KEDIRI (suarakawan.com) – Terkait dengan kasus upaya bunuh diri dengan menenggak racun tikus yang menimpa keluarga miskin beberapa waktu lalu.
Oleh karena itu, Kapolres Kediri Kota AKBP Ratno Kuncoro segera akan menyelidiki kemungkinan adanya dugaan penyimpangan distribusi raskin di Kota Kediri.
Demikian disampaikan AKBP Ratno Kuncoro kepada suarakawan.com, lewat pesan pendeknya, Selasa (25/12).
Menurutnya, pihaknya akan berkolaborasi dengan Bulog dan Pemkot Kediri untuk mengusut siapapun yang terbukti menyalahgunakan Raskin.
“Korban bunuh diri karena cuma beras tinggal secangkir. Ini pasti ada permasalahan,” jelasnya
Sekedar diketahui, terungkapnya dugaan penyalahgunaan Raskin saat Kapolres Kediri Kota mengunjungi Tri Kurniawati (korban bunuh diri yang mengajak anaknya) di RSUD Gambiran Kota Kediri, Selasa (25/12) siang.
“Betul pak. Pembagian Raskin ada tebang pilih yang dibagikan biasanya yang kenal dengan perangkat kelurahan. Kalau kita (warga lain) dapat biasanya jatahnya disunat tinggal 10 Kg dari yang semestinya 20 kg,” ujar warga miskin kepada Kapolres Kediri Kota.
Sementara itu, Tri Kurniawati (korban) mengatakan dia tidak pernah menerima Raskin. Dia kos di luar kelurahannya, dan tidak pernah disambangi perangkat kelurahan padahal dia warga Kota Kediri yang ber-KTP.
Tak hanya Tri Kurniawati, keluhan yang sama disampaikan beberapa pasien miskin di RSUD Gambiran tadi bahwa beberapa orang yang seharusnya tidak menerima raskin, tapi menerima.
“Kita lakukan upaya ini, untuk mencegah jangan sampai ada kasus yg sama di kemudian hari,” pungkas Kapolres Kediri Kota.

http://suarakawan.com/2012/12/25/kapolres-kediri-kota-selidiki-penyimpangan-raskin/

Sabtu, 22 Desember 2012

Raskin di Hadungdung Kembali Bermasalah

22 Desember 2012

BARUMUN | DNA - Lantaran seringnya terjadi penyelewengan raskin di desa Hadungdung Pintu Padang kec.Aek  Nabara Barumun, Kabupaten Padang Lawas yang mengakibatkan konflik berkepanjangan dan kesemena-menaan sofyan daulay selaku Kepala Desa Hadungdung terhadap warganya sendiri.

salah seorang warga Bahari (40), dirinya terdaftar sebagai penerima raskin namun baru empat kali ikut menerima beras raskin, kini tidak pernah diberitahu. "Yang diberitahu sama saya cuma empat kali makanya saya cuma empat kali menerima raskin," katanya.

Begitu juga yang menimpa warga Hadungdung lainnya yakni Hposan (35) selama ini dirinya ikut menerima beras raskin namun belakangan ini tidak pernah lagi menerima raskin. "Entah apa permasalahannya, tiga bulan belakangan ini saya tidak pernah mendapat raskin lagi," katanya.

Kasi pendapatan di kantor camat Aek Nabara Barumun Rosul Hasibuan saat dihubungi mengatakan, bagi warga yang belum menerima raskin agar datang kekantor camat untuk mengambil sesuai yang diterimanya selama ini.

Rosul membenarkan memang selama ini pembagian raskin di desa hadungdung Pintu Padang selalu bermasalah."Makanya belakangan ini atas perintah camat ditunjuk Ali Utan Daulay selaku sekdes Hadungdung untuk membagikan raskin di Hadungdung.  Namun harapan camat sirna dimana pembagian raskin tambah runyam dimana permasalahan semakin bertambah karna orang yang pantas menerima tidak mendapat dan yang tidak pantas mendapat raskin akhirnya mendapat raskin. tegas," tegasnya. (sam/mdn)

http://www.dnaberita.com/berita-80258-raskin-di-hadungdung-kembali-bermasalah.html

Kamis, 13 Desember 2012

Awas, Raskin Di Desa Samudrajaya Berkutu

13 Desember 2012

Beras miskin (Raskin) merupakan program pemerintah yang benar-benar bisa dinikmati secara lansung oleh masyarakat yang kurang mampu. Kendati setiap kepala keluarga (KK) setiap bulannya hanya menerima tujuh liter, dengan harga Rp.2000,- per liter. Program raskin seperti itulah yang dinikmati warga Desa Samudrajaya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi. Sudah barang tentu warga merasakan pendistribusian raskin yang hanya tujuh liter itu kurang memenuhi untuk kebutuhan keluarga mereka.

Akibat kurangannya pasokan raskin tersebut, warga pun berusaha mengajukan penambahan menjadi sekitar 20 litar per KK setiap bulan. Ketua RT 02 RW 01, Sijin dan Ketua RT 02 RW 06, Sarbini, berharap agar penambahan pasokan raskin itu bisa segera direalisasikan, sehihgga kebutuhan pokok masyarakat kurang mampu dapat terbantu.
“Kalau memang ada penambahan raskin dari Pemerintah, kami sangat bersyukur. Apalagi harga beras sekarang sangat mahal,  di warung harganya per 1 liter sekitar Rp 7000,- Dengan adanya beras raskin, warga sangat terbantu,” tutur mereka. 
Namun, wajah kedua ketu RT itu berubah menjadi berkerut ketika disinggung tentang mutu raskin tersebut. “Ya, bang, beras ini kuning, hancur, kelihatan seperti sudah tiga kali digiling dan berkutu lagi,” kata ketua RT O2 RW 01, Sizin sambil meraup beras menunjukkan kepada Global Post di Aula Desa Samudrajaya, pekan lalu. “Kadang kala memang bagus, kadang kala jelek seperti ini, Bang. Saya berharap  mutu beras raskin berikutnya agar lebih baik,” imbuhnya.
Sementara, Nur sebagai Kaur Pemerintahan Desa Samudrajaya, yang menangani pendistribusian raskin untuk  warga kurang mampu, mengatakan bahwa dirinya diberi tugas oleh H. Ibnu Hajar HS S.Ag,  Kepala Desa Samudrajaya. “Untuk pendistribusian raskin kepada warga, ambil dulu baru bayar. Itu dikelola oleh RT masing-masing. Kita beri waktu paling lama satu minggu harus lunas,” katanya.
Kaur Pemerintah Desa Samudrajaya itu menjelaskan, pihaknya menerima pasokan raskin sebanyak 688 karung, yang berisi 15 kg beras perkarung, setara 18 liter perkarung. “Ini masih kurang, Bang. Soalnya, warga kami sekitar 1318 KK, terdiri dari 37 RT dan 11 RW. Kami juga sangat mengharapkan penambahan pasokan beras dari Pemerintah Kabupaten Bekasi, dan mutunya lebih baik,” pungkasnya. 

http://skuglobalpost.blogspot.com/2012/12/awas-raskin-di-desa-samudrajaya-berkutu.html 

Warga Kima Bajo Keluhkan Penyaluran Raskin

12 Desember 2012

Laporan wartawan Tribun Manado Susanty Otodu

TRIBUNMANADO.CO.ID, AIRMADIDI
- Warga Desa Kima Bajo, Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara (Minut) mengeluhkan penyaluran beras miskin (raskin) beberapa bulan belakangan ini. Menurut warga ketidakberesan terjadi sejak kepemimpinan hukumtua lama diganti oleh Pelaksana Harian (Plh) Jultje Manoppo.

Sejumlah warga yang enggan namanya disebutkan meminta agar pemerintah Kabupaten Minut turun tangan. Pasalnya ini sudah terjadi berulang-ulang dalam kurun waktu lima bulan terkahir.

"Sepengetahuan masyarakat dari sejak kepemimpinan hukumtua lama, jatah raskin di Desa Kima Bajo untuk dua bulan 314 kilogram. Namun untuk bulan Oktober dan November yang ada hanya 257 kilogram," kata sumber pada Tribun Manado Selasa (10/12/2012).

Jumlah tersebut jelas saja mengundang tanya dari warga, sebab tak hanya kurang, tetapi ketika dilakukan pengambilan sejumlah warga tidak bisa mendapatkan jatah karena alasan raskin telah habis.

"Jadi raskin itu untuk 257 kepala keluarga tetapi tidak semua kepala keluarga dari total 257 yang menerima, karena alasannya sudah habis. Ini jelas saja patut dipertanyakan dan kami meminta agar Pemkab harus turun tangan," tambah sumber.

Masalah ini menurut sumber tidak bisa dibiarkan, sebab lokasi pengambilan raskin tidak seperti ditempat biasanya yakni di Kantor Hukumtua, tetapi dirumah oknum Sekretaris Desa. Maka wajar saja jika warga mencurigai ada ketiakberesan yang terjadi.

http://manado.tribunnews.com/2012/12/12/warga-kima-bajo-keluhkan-penyaluran-raskin

Raskin Dijual Hampir 2 Kali Lipat, Warga Pekanbaru Protes

13 Desember 2012

Pekanbaru - Beras miskin di Pekanbaru dijual melebihi harga ketentuan yang ditetapkan Pemkot Pekanbaru. Harga Rp 1.600 per kilogram dijual ke Rp 3.000. Warga pun protes.

Masyarakat di Kelurahan Sidomulyo Barat, Kecamatan Tampan, Pekanbaru, menerima pembagian beras miskin (raskin), Kamis (13/11/2012). Sekitar 18 ton digelontorkan.

Menurut Rosmi (49), warga di Jl Purwodadi, mereka membeli raskin dari ketua RT dengan harga Rp 3000/kg. "Tiga bulan lalu, harganya masih Rp 2500/kg, sekarang naik lagi," kata Rosmi yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga.

Sementara itu, sesuai SK pendistribusian beras miskin yang dikeluarkan Walikota Pekanbaru, pada Januari 2012, disebutkan harga beras raskin hanya Rp 1600/kg. Dari harga itu, sekitar Rp 150 per kilogramnya merupakan dana pendistribusian di setiap kantor lurah.

Pendistribusian raskin di luar Kantor Lurah, tidak diizinkan untuk menghindari terjadinya kenaikan harga beras tersebut. Namun di lapangan, setiap kantor lurah mendistribusikan beras tersebut ke ketua RW dengan menaikkan harga Rp 700/kg. Dari RW, beras kembali disalurkan ke ketua RT. Sampai ke masyarakat, harga raskin sudah mencapai Rp 3000.

Wakil Walikota Pekanbaru Ayat Cahyadi menyatakan, distribusi raski harus sesuai aturan. "Tidak dibenarkan menjual raskin dari harga yang telah ditetapkan," katanya melalui SMS kepada detikcom.

http://news.detik.com/read/2012/12/13/143654/2117606/10/raskin-dijual-hampir-2-kali-lipat-warga-pekanbaru-protes?9922022

Rabu, 12 Desember 2012

Jangan Segan-Segan Usut Kasus Raskin

DUA perangkat desa Curahkalak, Kecamatan Jangkar harus berurusan dengan aparat kepolisian. Jakfar danHamami dipergoki warganya sedang menjual beras untuk warga miskin (raskin). Jumlahnya beras tidak seberapa, yakni 2 kuintal. Jika dinominalkan uang nilainya sekitar Rp 600 ribu.
Kasus ini menjadi menarik karena yang menjual adalah Kaur Kesra dan Ulu-Ulu Air. Menariknya lagi, keduanya ditangkap warga saat menjual raskin ke sebuah toko. Terlepas penangkapan ini sarat nuansa politis atau ada balas dendam antar-pendukung pilkades, polisi terus mengusutnya.
Apapun namanya, menjual raskin secara ilegal itu, sama artinya berbuat korupsi. Bahkan bisa dipidanakan. Sebaliknya, bila hasil pemeriksaan menyatakan dua perangkat desa itu tidak terbukti menjual raskin, maka harus segera dilakukan klarifikasi untuk memulihkan nama baik oknum dua perangkat desa tersebut.
Kami berharap polisi serius dalam menangani penjualan raskin ini. Bila cukup bukti, polisi jangan segan-segan melimpahkan kasus ini ke kejaksaan untuk selanjutnya disidangkan. Penyidik bisa berkaca dari kasus-kasus penjualan raskin di daerah lain. Sebab, tidak sedikit kasus raskin ini juga berlanjut ke meja hijau. Bukan hanya penjualnya yang diproses, pemilik toko bisa juga dijerat pidana.
Banyak pelaku penjualan raskin sudah merasakan hukuman penjara. Tak sedikit, dalam proses persidangan, mereka terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 372 jo Pasal 55 jo Pasal 55 KUHP tentang penggelapan dan penadahan secara bersama sama dan berlanjut. Biar tidak menjadi preseden buruk perangkat desa lainnya, aparat penegak hukum harus tegas. Kita tunggu saja, sejauh mana keseriusan polisi dalam mengusut raskin Desa Curahkalak. (radar)

Kualitas Jelek, Raskin Digiling Lagi

SEMPU – Kondisi beras untuk orang miskin (raskin) yang diterima warga di Dusun Klontang, Desa Gendoh, Kecamatan Sempu, sungguh memprihatinkan. Betapa tidak, raskin yang baru diterima warga tersebut kondisinya sangat kotor. Selain dipenuhi pasir, juga banyak kapah. Selain itu, warnanya juga menguning dan kehitam-hitaman.
Kondisi beras yang seperti itu tentu tidak bisa bersihkan hanya dengan tangan kemudian dimasak. Para warga miskin (gakin) penerima beras dari pemerintah tersebut harus menggiling lagi supaya terlihat lebih bersih. Seperti yang terlihat di pinggir jalan raya Pasar Gendoh, Dusun Klontang, Desa Gendoh, Kecamatan Sempu, kemarin. Warga penerima raskin ramai-ramai menggiling beras ke pemilik selep keliling.
Berasnya sangat kotor, kalau tidak diselep dulu kotorannya ikut kena masak,” kata para ibu-ibu tersebut. Menurut mereka, setiap menerima beras raskin, kondisinya memang sangat kotor. “Bahkan, jatah sebelumnya, kotornya lebih parah dari yang sekarang,” ujar Surati, salah satu perempuan penerima raskin yang kemarin menggiling beras di selep keliling. (radar)

Akibat Nunggak, Ribuan Ton Raskin Terancam Hangus

11 Desember 2012

KBRN, Sumenep : Sebanyak 2.318 ton 595 kg beras untuk masyarakat miskin (raskin) alokasi 2012 di Sumenep terancam hangus. Pasalnya, proses penebusan raskin oleh Kecamatan tiap bulannya termasuk raskin ke-13 tidak mencapai seratus persen. Bahkan dua Kecamatan yaitu Batuan dengan alokasi 12,885  ton dan Masalembu 15,180  ton per bulan tidak pernah menebus sejak Juni lalu 2012 lalu.
Kasubag Sarana Perekonomian Daerah Bagian Perekonomian Pemkab Sumenep, Wedy Sunarto menjelaskan, pagu raskin untuk 27 Kecamatan di Sumenep tiap bulannya sebanyak 2.089,410  ton. Namun realisasinya per bulan tidak terserap keseluruhan, sehingga nunggak di Gudang Bulog.
Menurut Wedy, banyaknya raskin yang tidak ditebus karena Kecamatan atau Desa kesulitan melakukan pencairan bersamaan dengan menurunnya pagu raskin di tahun 2012.
"Jadi memang berdasarkan rapat evaluasi dengan beberapa Kepala Desa, mereka mengakui jika kesulitan melakukan pencairan mengingat pagu di tahun 2012 turun. Seperti Kecamatan Masalembu misalnya penurunannya lebih 50 persen, di 2011 lalu 30 ton lebih per bulan," terang Wedi, Selasa (11/12/2012).
Wedy mengemukakan, berdasarkan surat yang diterima Pemkab dari pihak Sub Divre Dolog, proses penebusan raskin itu akan berakhir pada 31 Desemeber 2012. Karena itu, pihaknya terus berupaya dan menghimbau Kecamatan atau Desa yang belum melakukan penebusan segera mengambil ke Gudang Bulog karena sangat ditunggu oleh penerima manfaat, apalagi jika sampai deadline yang ditentukan belum menebus, maka sisa tunggakan raskin itu akan hangus.
"Kalau ada tunggakan harus segera diselesaikan sebab ketentuannya tidak boleh menebus di tahun berikutnya. Sehingga apabila hingga akhir penebusan tidak diambil, maka akan hangus," pungkas Wedi di Kantornya. (Faisal Warid/NGH/BCS)

http://rri.co.id/index.php/detailberita/detail/37899#.UMewKKwgduQ

Jumat, 07 Desember 2012

Kirim Raskin Jelek, Bulog Bisa Dipidana

 6 Desember 2012

SURYA Online, JOMBANG – Perum Bulog bisa dikenai sanksi pidana jika terbukti mendistribusikan beras untuk warga miskin (raskin) tak layak konsumsi. Sebab, ini bisa disamakan dengan pendistribusian pupuk tak sesuai standar.

Hal itu terungkap saat rapat dengar pendapat (RDP) antara Komisi B DPRD Jombang dengan Kepala Bulog Sub Divre Surabaya Selatan Karyawan Gunarso, Kabag Kesra Agus Usman Panuwun dan Kabag Perekonomian M Chalil Habsi.

Agenda RDP tersebut merespon kerapnya Bulog mendistribusikan beras tak layak konsumsi di wilayah Jombang. Terakhir, Oktober lalu terjadi kasus raskin jelek didistribusikan di sejumlah desa di Kecamatan Kabuh, sehingga warga menolak menerima.

Sekretaris Komisi B Munir Alfanani menyatakan Bulog terkesan tidak serius dalam melayani kebutuhan beras warga miskin. Sebab, kejadian distribusi raskin tak layak konsumsi terus berulang.

Padahal, kata Munir, pada RDP Juni lalu ada kesepakatan antara Bulog dan Kesra untuk melakukan komunikasi intens dalam pengiriman raskin. “Namun kenyataannya, selalu ada temuan beras tak layak konsumsi. “Padahal di Bulog ada satgasnya,” cetus Munir.

Kondisi ini diperparah karena Kesra tidak bisa berbuat banyak kecuali hanya berfungsi koordinasi dengan pihak kecamatan untuk mengembalikan beras jelek.

Munir juga menyinggung adanya sanksi yang harus diberikan kepada Kepala gudang yang melakukan kesalahan. Utamanya saat menerima beras dari rekanan maupun pada pengiriman.

Melihat pengalaman ini pihaknya akan membentuk tim pengawasan terkait raskin. Tim melibatkan unsur pekerja media dan tokoh masyarakat. “Kalau sanksi pidana memang beda, jadi mari kita awasi bersama,” tegas Munir.

http://surabaya.tribunnews.com/2012/12/06/kirim-raskin-jelek-bulog-bisa-dipidana

Rabu, 05 Desember 2012

Raskin Terus Bermasalah di Lobar

4 Desember 2012

Mataram, Inspirasi Bangsa (4/12)— Beras miskin (Raskin) untuk jatah warga di Dusun Tanak Beaq Dasan, Desa Tanak Beaq, Kecamatan Narmada, Lombok Barat hingga kemarin, masih terus bermasalah. Kali ini, raskin itu tertahan di rumah kepala dusun setempat.
Warga protes karena harga satu paket raskin dijual terlalu mahal. Disamping itu, banyak warga yang secara ekonomi mampu, ikut menikmati raskin yang sebenarnya diperuntukan bagi warga kurang mampu.
Perwakilan warga H Sukanah mengatakan, kesepakatan awal dengan desa, satu paket raskin dengan berat 15 kilogram dijual Rp 24.000.
Warga hanya dikenai biaya tambahan Rp 1000 sebagai ongkos distribusi ke rumah masing-masing.”Per kilogram kami kan dikasih harga Rp 1600,” kata Sukanah.
Namun fakta di lapangan, pihak dusun justru akan menjual satu paket raskin hingga Rp 30.000. Per kilogram Raskin dihargai Rp 2.000.
Selain protes harga, warga di dusun ini juga tidak setuju dengan kebijakan pembagian raskin yang merata hingga mereka yang berkecukupan secara ekonomi.
Sedianya, jatah 750 kilogram raskin, hanya ditujukan untuk 50 kepala keluarga (KK). Tetapi kepala dusun justru mengalokasikan untuk 214 KK dengan memasukkan mereka yang tingkat ekonominya menengah.
Warga pun sepakat tidak mau menerima raskin hingga pengalokasiannya jelas dan harga yang diberikan sesuai ketentuan. Pihak desa diminta terlibat menyelesaikan masalah ini.”Tidak ada kesepakatan sebelumnya dengan kami jika raskin itu akan dibagikan ke mereka yang mampu,” ujar Sukanah.
Sementara Kepala Dusun Tanah Beak Dasan Alimun yang ditemui sebelumnya membenarkan jika merunut pada kartu pembagian, jumlah warga yang mendapatkan jatah beras miskin sebanyak 50 KK. Namun, karena adanya kesepakatan awal yang bertempat di kantor camat beberapa waktu lalu, beras tersebut dibagi secara merata kepada seluruh warga, sehingga jumlahnya menjadi 214 KK termasuk yang tergolong ekonomi menengah.”Kalau ini sudah menjadi kesepakatan warga bagaimana saya bisa mengubahnya,” tanya Alimun.
Mengenai harga raskin, Alimun beralasan harganya tinggi dipicu bebeberapa biaya. Seperti biaya angkut dari kantor desa dan menuju kediamannya sehingga per kilogram dilepas Rp 2.000. “Padahal harga ini sudah disepakati warga. Tapi kenapa sekarang mereka tiba-tiba protes,” ujarnya.
Menyikapi masalah itu, Sekdes Tanah Beak Baharudin berjanji akan mengumpulkan semua pihak. Kesepakatan dari semua warga menjadi syarat utama penyelesaian namun harus tetap mengacu pada juklak. (ras)


Selasa, 04 Desember 2012

Kemensos usulkan beras raskin digratiskan

3 Desember 2012
 
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Sosial mengusulkan agar beras bagi masyarakat miskin (raskin) disalurkan secara gratis karena akan sangat membantu mereka.

"Ada arahan dari Mensos agar raskin yang dibagikan 15 kilogram setiap bulan bisa gratis tapi jumlahnya dikurangi 10 kilogram," kata Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan, Hartono Laras, di Jakarta, Senin.

Hal itu disampaikan Hartono di sela-sela rapat koordinasi penanggulangan fakir miskin. Rapat tersebut dihadiri para pemangku kepentingan dari kementerian dan lembaga terkait untuk membahas penanganan kemiskinan.

Berdasarkan UU Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin, Kementerian Sosial menjadi leading sektor. Dalam undang-undang tersebut juga turut membahas mengenai penyaluran raskin bagi masyarakat miskin.

Hartono mengatakan, selama ini rumah tangga sasaran raskin harus menebus Rp1.600 untuk setiap kilogram raskin dengan asumsi raskin Rp6.600 perkilogram sehingga pemerintah mensubsidi Rp5.000 dengan total subsidi Rp15,7 triliun.

"Kami ingin mengusulkan itu karena pertimbangannya tidak mudah bagi orang miskin untuk menebus raskin karena tidak semua orang miskin punya pendapatan," kata Hartono.

Dalam penyaluran raskin tersebut juga ada syarat-syarat tertentu yang diminta Kementerian Sosial agar penyalurannya tepat sasaran, tepat jumlah, tepat waktu dan kualitas.

Dalam rapat tersebut juga banyak masukan dari daerah agar dukungan pembiayaannya tidak hanya sampai pada titik distribusi yaitu di kecamatan dan desa, tapi juga sampai rumah tangga sasaran.

"Kemensos ingin gratis dan sistem pendukung harus bagus serta data harus jelas juga ada biaya untuk yang membagi beras sampai ke rumah tangga sasaran," tambah dia.

Namun usul tersebut realisasinya tergantung otoritas yang menangani yaitu Bulog, kata Hartono, seraya menambahkan realisasi penyaluran raskin hingga Desember 2012 cukup baik mencapai 86 persen.


http://www.antaranews.com/berita/346634/kemensos-usulkan-beras-raskin-digratiskan

Sabtu, 01 Desember 2012

Bulog NTB siap ganti raskin kualitas jelek

30 November 2012

Mataram, NTB (ANTARA News) - Divisi Regional Bulog NTB siap mengganti jatah beras untuk masyarakat miskin berkualitas jelek, sebagaimana dikeluhkan sebagian rumah tangga sasaran di daerah ini, berapapun banyaknya.

"Kami siap mengganti jatah beras masyarakat miskin yang kualitasnya jelek dan tidak layak konsumsi, bahkan kami siap menjemput sendiri beras tersebut dan menggantinya dengan beras kualitas baik," kata Kepala Divre Bulog NTB, H Rusdianto, di Mataram, Jumat.

Ia mengakui memang ada raskin yang mutunya kurang baik, namun itu tidak signifikan menggambarkan beras Bulog itu jelek semua. Sejak Januari hingga kini, Bulog setempat meyalurkan 98.000 ton lebih raskin.

"Dari keluhan yang masuk dan telah kami catat, jumlahnya relatif sedikit dibandingkan dengan raskin kualitasnya baik yang telah disalurkan sejak Januari hingga November mencapai lebih dari 98.000 ton lebih. Namun kami tidak menganggap itu kecil," katanya.

Menurut dia, standar operasional prosedur (SOP) di dalam pedoman umum tugas Bulog adalah mengganti beras dengan kualitas baik dari gudang ke titik distribusi di desa dan mengganti apabila ada yang kualitasnya kurang baik.

Karena itu, kata Rusdianto, dalam penyaluran raskin itu kalau ada beras kualitasnya kurang baik, pihaknya tetap bertanggung jawab untuk mengganti.

"Kami masih punya tanggung jawab. Kalau ada raskin yang kualitasnya kurang baik tolong diinformasikan, kami akan ganti dengan beras baik setelah mencek di lapangan bahwa memang benar raskin itu kurang baik dan tidak layak konsumsi," kata Rusdianto.


http://www.antaranews.com/berita/346304/bulog-ntb-siap-ganti-raskin-kualitas-jelek