Minggu, 13 Januari 2013

Busyet, Raskin Bau Apek Kayak Makanan Bebek

13 Januari 2013

Bulog Diminta Kasih Sanksi Pegawai Abaikan Kualitas Beras

RMOL. Kualitas beras untuk rakyat miskin (raskin) yang didistribusikan Perum Bulog sepanjang 2012 masih buruk. Sebab, masih banyak ditemukan raskin yang kualitasnya tidak layak dikonsumsi. Terlalu...!
Wakil Ketua Komisi IV DPR Herman Khaeron meminta Di­rek­tur Utama Bulog Sutarto Ali­moeso tidak mendistribusikan ras­kin yang kualitasnya buruk, seba­gaimana yang terjadi pada 2012. Dia juga berharap keke­li­ru­an ta­hun lalu tak terulang kembali.
   “Kami ingin raskin yang disa­­lur­kan ke masyarakat berkua­litas baik. Pokoknya jangan ada lagi kua­litas beras raskin yang buruk,” kata Herman kepada Rakyat Merdeka.
Anggota Fraksi Partai Demo­krat itu mengimbau Bulog me­me­riksa teliti proses penyaluran ras­kin. Di samping tepat sasaran, pemeriksaan itu harus berulang kali di setiap titik distribusi se­belum disalurkan ke rumah tang­ga sasaran (RTS).
“Kami (Komisi IV DPR) mo­hon ada komitmen, tidak ada lagi pem­bagian raskin yang buruk. Ka­lau kelihatan buruk jangan di­kirim,” tegas Herman.
Herman mengatakan, kalau per­­lu, Bulog memberikan sanksi ba­gi karyawannya yang menga­bai­kan kua­litas raskin, sehingga pe­nga­daan raskin bukan cuma me­ning­katkan kuantitas, tapi juga kualitas.
Berdasarkan data yang dirang­kum Rakyat Merdeka, terdapat se­jumlah kasus temuan raskin ber­kualitas buruk sepanjang 2012. Se­perti yang dialami ma­syarakat di Kabupaten Subang, daerah Suka­sari, November lalu. Kua­litas beras raskin yang biasa mereka terima dan konsumsi layaknya un­tuk pakan bebek, bau dan hancur bah­kan ada yang berkutu.
“Bau apek dan kaya pasir, be­rasnya remuk. Sudah kaya untuk makan bebek saja. Perban­ding­annya 70 persen menir dan 30 per­sen beras,” curhat se­orang war­ga Sukasari, Udin Zaenudin.
Kasus serupa juga ditemukan di Desa Sangkanmanik, Kecama­tan Cimarga, Kabupaten Lebak, awal tahun ini. Masyarakat se­tem­pat mengeluhkan kualitas be­ras raskin yang diterima. War­ga mengaku baru mengetahui kua­li­tas raskin itu bu­ruk setelah di­masak. Bakrudin (37), warga Kampung Sangkanmanik, Desa Cimarga, mengaku dirinya men­dapatkan jatah raskin seminggu lalu melalui aparat desa setempat.
Menurut Bakrudin, warga tidak mengetahui persis kualitas raskin apakah baik atau buruk lantaran tidak ada perbedaan de­ngan beras non raskin. Baik dari segi bentuk maupun warna.
“Tapi setelah ka­mi memasak raskin itu, kok ra­sa­­nya beda ya agak asam gitu dan bentuk na­sinya juga tidak bagus,” kata Bakrudin.
Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso mengatakan, realisasi pe­nyaluran raskin sam­pai De­sember 2012 mencapai 3.335.376 ton.
Menanggapi temuan raskin yang di dalamnya banyak dite­mukan kutu, Sutarto mengaku pihaknya akan bertanggung ja­wab. Namun, dia mengklaim ke­jadian beras berkutu itu kini su­dah mulai berkurang.
“Ini bukan membela diri. Tapi di tahun 2012, keluhan soal ras­kin berkutu itu sudah lebih turun dibanding 2010,” kilahnya.
Menurut dia, memang kondisi gudang milik Bulog ideal untuk menampung stok beras masya­rakat sebanyak 1 juta ton. Na­mun, karena pemerintah mendo­rong bahwa stok beras nasional harus minimal 2 juta ton, maka beras pun akan dipaksa masuk dalam gudang tersebut.
Sebagai negara tropis, dia ber­kilah wajar kalau kondisi gudang tersebut cukup lembab. Akibat­nya, kutu-kutu bisa hidup dalam beras tersebut, termasuk raskin.
“Apalagi stok beras itu akan dijaga minimal delapan bulan ke depan. Tidak mungkin dipungkiri masih ada kutu di beras ma­s­yarakat,” tambahnya.
Kendati demikian, Bulog akan terus meningkatkan investasi da­lam pemeliharaan gudang mi­liknya. Hal itu untuk mengan­ti­sipasi dan mengurangi kutu atau­pun kualitas beras di gudang. Bulog meminta ketua tim raskin (pemerintah daerah) mengecek beras tersebut sebelum keluar da­ri gudang. Hal itu untuk meng­antisipasi kondisi beras sebelum diterima masyarakat.
“Memang kondisi gudang kita tidak bisa kedap udara. Itu sangat mahal, pemerintah juga akan be­rat membiayainya. Tapi kami akan semaksimal mungkin men­jaga kondisi gudang itu,” janji Sutarto.

http://ekbis.rmol.co/read/2013/01/13/93851/Busyet,-Raskin-Bau-Apek-Kayak-Makanan-BebekBusyet,-Raskin-Bau-Apek-Kayak-Makanan-Bebek,-Bulog-Diminta-Kasih-Sanksi-Pegawai-Abaikan-Kualitas-Beras

Tidak ada komentar:

Posting Komentar