Jumat, 25 Januari 2013

Dugaan Penyelewengan Raskin : Duh ! Walikota Kediri cuci tangan

25 Januari 2013

KEDIRI (suarakawan.com) – Pendistribusian jatah beras miskin untuk rumah tangga tepat sasaran, di wilayah kota Kediri berlangsung tidak merata. Ketidakmerataan pendistribusian beras miskin ini diakui secara langsung oleh Wali Kota Kediri Syamsul Ashar.
Dikonfirmasi terkait persoalan ini,pria yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina klub sepak bola Persik Kediri itu justru menyalahkan kinerja dari Badan Pusat Statistik yang salah dalam melakukan pendataan dan tidak berkordinasi lebih dulu, dengan perangkat desa serta jajaran pemerintahan Bidang Perekonomian.
“BPS, itu terjun langsung ke masyarakat, tanpa permisi ke perangkat kelurahan lebih dulu. tidak ada verifikasi. Akibatnya terjadi pembagian raskin tidak merata, yang seharusnya dapat jatah, malah tidak dapat, mau pun sebaliknya,” ucap Syamsul.
Seperti diberitakan sebelumnya, persoalan pendistribusian beras miskin yang tidak merata ini mencuat, setelah gencarnya pemberitaan di berbagai media massa tentang ibu muda yang nekat mengajak dua anaknya yang masih balita melakukan percobaan bunuh diri dengan meminum racun tikus dioplos susu.
Diketahui motif, dari percobaan bunuh diri tersebut berlatar belakang ekonomi. Dimana korban selama ini,tidak pernah mendapat bantuan jatah beras miskin. Polisi yang menduga adanya praktek penyelewengan jatah raskin langsung melakukan serangkaian penyelidikan. Sejumlah pejabat Pemerintah Kota Kediri berikut pejabat Sub Drive 5 Bulog Kediri ikut diperiksa.

http://suarakawan.com/2013/01/25/duh-walikota-kediri-cuci-tangan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar