Minggu, 13 Januari 2013

Kedaluarsa, Raskin Jadi Komoditi Politik

12 Januari 2013

MAGETAN, (TubasMedia.Com) – Penyaluran beras untuk keluarga miskin (raskin) di wilayah Kabupaten Magetan, Jawa Timur, belum lama ini, dipersoalkan terkait undangan Kasub Bulog Ponorogo untuk menghadiri hearing dengan DPRD Kabupaten Magetan.
Lantaran itu karyawan Bulog di Gulun, Maospati, Magetan menjadi kalang kabut dan resah. Pasalnya, Komisi B DPRD dan Bagian Perekonomian Pemkab Magetan mengadakan sidak ke gudang Bulog.
“Bagaimana tidak tergopoh-gopoh karena ada peninjauan mendadak”, kata Budi, Korlap Raskin. Budi mengaku selama mendampingi pendistribusian raskin ke desa/kelurahan tidak ada masyarakat yang komplein raskin tidak layak konsumsi” kata Budi.
Anggota DPRD dari Komisi B, Ali Basri menjelaskan selama ini harga pokok dari pemerintah/bulog lebih rendah dari harga pedagang di pasaran. Dengan harga itu Bulog kesulitan untuk membeli beras.
Wiji Utomo dari Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) yang hadir dalam hearing di Gedung DPRD mengatakan harga gabah kering giling yang masuk ke Bulog dengan harga Rp 420 per kilogram. Di pasaran harganya sudah mencapai Rp 450 per kilogram.
Menurut Wiji Utomo, Ketua Komisi B DPRD Magetan Suratman dari partai Golkar dalam hearing itu memojokkan Bulog berdasarkan laporan kader Partai Golkar di masyarakat.“Raskin untuk komoditi politik sudah kedaluwarsa” katanya.

http://www.tubasmedia.com/berita/kedaluarsa-raskin-jadi-komoditi-politik/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar