12 Januari 2013
MAGETAN, (TubasMedia.Com) – Penyaluran beras untuk
keluarga miskin (raskin) di wilayah Kabupaten Magetan, Jawa Timur, belum
lama ini, dipersoalkan terkait undangan Kasub Bulog Ponorogo untuk
menghadiri hearing dengan DPRD Kabupaten Magetan.
Lantaran itu karyawan Bulog di Gulun, Maospati, Magetan menjadi
kalang kabut dan resah. Pasalnya, Komisi B DPRD dan Bagian Perekonomian
Pemkab Magetan mengadakan sidak ke gudang Bulog.
“Bagaimana tidak tergopoh-gopoh karena ada peninjauan mendadak”, kata
Budi, Korlap Raskin. Budi mengaku selama mendampingi pendistribusian
raskin ke desa/kelurahan tidak ada masyarakat yang komplein raskin tidak
layak konsumsi” kata Budi.
Anggota DPRD dari Komisi B, Ali Basri menjelaskan selama ini harga
pokok dari pemerintah/bulog lebih rendah dari harga pedagang di pasaran.
Dengan harga itu Bulog kesulitan untuk membeli beras.
Wiji Utomo dari Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) yang hadir
dalam hearing di Gedung DPRD mengatakan harga gabah kering giling yang
masuk ke Bulog dengan harga Rp 420 per kilogram. Di pasaran harganya
sudah mencapai Rp 450 per kilogram.
Menurut Wiji Utomo, Ketua Komisi B DPRD Magetan Suratman dari partai
Golkar dalam hearing itu memojokkan Bulog berdasarkan laporan kader
Partai Golkar di masyarakat.“Raskin untuk komoditi politik sudah
kedaluwarsa” katanya.
http://www.tubasmedia.com/berita/kedaluarsa-raskin-jadi-komoditi-politik/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar