Rawan Kebanjiran, RT di Loa Buah Diminta Mengambil
SAMARINDA. Beras Miskin (Raskin) menumpuk di kantor Kelurahan Loa Buah,
Kecamatan Sungai Kunjang. Sudah beberapa hari, Raskin menumpuk di
kantor kelurahan di Jl Flamboyan.
"Kami minta ketua RT di lingkungan kami (Loa Buah, Red) mengambil jatah Raskin untuk warganya. Raskin ini adalah jatah untuk Mei-Juni," kata Lurah Loa Buah Sugianto kepada Sapos.
Sugianto meminta supaya RT mengambil Raskin sesuai jatah mereka, karena dikhawatirkan jika dibiarkan atau lambat diambil beras-beras tersebut rawan kebanjiran.
"Total jumlah beras itu ada sekitar 314 karung, sebagian sudah diambil RT untuk disalurkan ke warga mereka. Kami minta beras diambil, soalnya kantor kami sering kebanjiran. Yang kami takutkan banjir, nanti beras malah terendam," imbuh Sugianto.
Dijelaskan Sugianto, sebenarnya untuk mengantisipasi agar beras tak terendam jika sewaktu-waktu banjir, pihaknya telah menyusun beras di atas kayu yang disusun sebagai pengaman.
"Ya kami tetap mengantisipasi, makanya kami minta supaya RT cepat mengambil dan menyalurkan," tutur Sugianto.
Ditambahkan Sugianto juga, karena banjir cukup tinggi, melebihi mata kaki orang dewasa maka sejumlah buku perpustakaan milik kelurahan ikut terendam.
"Sebelumnya buku di perpustakaan kami habis terendam," tandas Sugianto mengakhiri. (rin)
http://www.sapos.co.id/index.php/berita/detail/Rubrik/18/50592
"Kami minta ketua RT di lingkungan kami (Loa Buah, Red) mengambil jatah Raskin untuk warganya. Raskin ini adalah jatah untuk Mei-Juni," kata Lurah Loa Buah Sugianto kepada Sapos.
Sugianto meminta supaya RT mengambil Raskin sesuai jatah mereka, karena dikhawatirkan jika dibiarkan atau lambat diambil beras-beras tersebut rawan kebanjiran.
"Total jumlah beras itu ada sekitar 314 karung, sebagian sudah diambil RT untuk disalurkan ke warga mereka. Kami minta beras diambil, soalnya kantor kami sering kebanjiran. Yang kami takutkan banjir, nanti beras malah terendam," imbuh Sugianto.
Dijelaskan Sugianto, sebenarnya untuk mengantisipasi agar beras tak terendam jika sewaktu-waktu banjir, pihaknya telah menyusun beras di atas kayu yang disusun sebagai pengaman.
"Ya kami tetap mengantisipasi, makanya kami minta supaya RT cepat mengambil dan menyalurkan," tutur Sugianto.
Ditambahkan Sugianto juga, karena banjir cukup tinggi, melebihi mata kaki orang dewasa maka sejumlah buku perpustakaan milik kelurahan ikut terendam.
"Sebelumnya buku di perpustakaan kami habis terendam," tandas Sugianto mengakhiri. (rin)
http://www.sapos.co.id/index.php/berita/detail/Rubrik/18/50592
Tidak ada komentar:
Posting Komentar