11 Juni 2013
MAJALENGKA, (PRLM).- Sejumlah
desa di Kabupaten Majalengka menukarkan beras raskin jatah bulan Juni
yang dikirim Bulog dengan alasan beras berwarna keabuan. Mereka khawatir
beras tersebut berjamur dan dianggap tidak layak konsumsi.
Sementara masyarakat lainnya justru lebih memilih beras yang berwarna
keabuan dibanding beras yang berwarna putih bersih, karena berdasarkan
pengalaman beras yang berwarna putih justru tidak berasa dan nasinya
ngawur sebaliknya yang berwarna keabuan nasinya pulen (sunda).
Menurut keterangan salah seorang pamong desa di Kecamatan Palasah,
penukaran beras raskin ke Bulog tersebut setelah diketahui berwarna
kusam dan keabuan saat beras akan dibagikan kepada masyarakat.
“Biasa begitu beras datang kita langsung distribusikan ke
amsing-masing RW, namun begitu beras diperiksa ternyata kami anggap
kurang baik makanya seluruh beras kami kumpulkan kembali dan di
kembalikan ke Bulog untuk ditukar. Sekarang hasil penukarannya langsung
dikirim dan kita bagikan,” ungkap salah seorang pamong desa.
Bila tidak ditukar menurut dia, masyarakat akan protes dan protesnya
dilakukan kepada aparat desa. Sehingga ketika beras diketahui warnanya
kurang baik segera ditukar.
Anehnya sejumlah warga di kelurahan Simpeureum, Kecamatan Cigasong
dan Kelurahan Cijati, Kecamatan Majalengka justru tidak mempersoalkan
hal itu. Karena mereka beranggapan beras berwarna keabuan nasinya lebih
baik dibanding beras berwarna putih seperti yang dikirim pada bulan
Januari dan Februari yang setelah ditanak ternyata nasinya 'bear' dan
tidak berasa.
“Kalau soal warna bisa digolosor (digiling ulang) di pabrik
penggilingan beras, tapi kalau 'bear' kan sulit disiasati. Paling
dicampur tepung tapioka agar pulen,” ungkap Mamah (34), warga Kelurahan
Simpeureum.
Kepala Bulog Sub Dipre Wilayah III Cirebon, Basirun disertai Kepala
Gudang aksokandel Eko Tarik, Selasa (11/6/2013) menyebutkan kalau beras
tersebut layak untuk dimakan. Karena setelah dicuci beras akan berwarna
putih seperti pada umumnya.
Hanya pihaknya memang telah mengimbau kepada penerima raskin bila
beras dinilai kurang layak bisa segera dikembalikan untuk ditukar dengan
beras lainnya.
“Beras tersebut beberapa bulan tersimpan di gudang sehingga wajar
kalau berubah warna, dan ketika didistribusikan setiap petugas tidak
memeriksa kondisi beras yang ada dalam setiap karung, namun beras
tersebut layak untuk dikonsumsi terlebih beras yang dibagikan sejak
Maret lalu adalah beras lokal yang dibeli dari para petani di wilayah
Majalengka dan wilayah III Cirebon,” ungkap Basirun. (C-28/A_88)***
http://m.pikiran-rakyat.com/node/238272
Tidak ada komentar:
Posting Komentar