Rabu, 12 Juni 2013

Beras Raskin tak Layak Konsumsi Malah Dibagikan

11 Juni 2013

MAJALENGKA, (PRLM).- Sejumlah desa di Kabupaten Majalengka menukarkan beras raskin jatah bulan Juni yang dikirim Bulog dengan alasan beras berwarna keabuan. Mereka khawatir beras tersebut berjamur dan dianggap tidak layak konsumsi.
Sementara masyarakat lainnya justru lebih memilih beras yang berwarna keabuan dibanding beras yang berwarna putih bersih, karena berdasarkan pengalaman beras yang berwarna putih justru tidak berasa dan nasinya ngawur sebaliknya yang berwarna keabuan nasinya pulen (sunda).
Menurut keterangan salah seorang pamong desa di Kecamatan Palasah, penukaran beras raskin ke Bulog tersebut setelah diketahui berwarna kusam dan keabuan saat beras akan dibagikan kepada masyarakat.
“Biasa begitu beras datang kita langsung distribusikan ke amsing-masing RW, namun begitu beras diperiksa ternyata kami anggap kurang baik makanya seluruh beras kami kumpulkan kembali dan di kembalikan ke Bulog untuk ditukar. Sekarang hasil penukarannya langsung dikirim dan kita bagikan,” ungkap salah seorang pamong desa.
Bila tidak ditukar menurut dia, masyarakat akan protes dan protesnya dilakukan kepada aparat desa. Sehingga ketika beras diketahui warnanya kurang baik segera ditukar.
Anehnya sejumlah warga di kelurahan Simpeureum, Kecamatan Cigasong dan Kelurahan Cijati, Kecamatan Majalengka justru tidak mempersoalkan hal itu. Karena mereka beranggapan beras berwarna keabuan nasinya lebih baik dibanding beras berwarna putih seperti yang dikirim pada bulan Januari dan Februari yang setelah ditanak ternyata nasinya 'bear' dan tidak berasa.
“Kalau soal warna bisa digolosor (digiling ulang) di pabrik penggilingan beras, tapi kalau 'bear' kan sulit disiasati. Paling dicampur tepung tapioka agar pulen,” ungkap Mamah (34), warga Kelurahan Simpeureum.
Kepala Bulog Sub Dipre Wilayah III Cirebon, Basirun disertai Kepala Gudang aksokandel Eko Tarik, Selasa (11/6/2013) menyebutkan kalau beras tersebut layak untuk dimakan. Karena setelah dicuci beras akan berwarna putih seperti pada umumnya.
Hanya pihaknya memang telah mengimbau kepada penerima raskin bila beras dinilai kurang layak bisa segera dikembalikan untuk ditukar dengan beras lainnya.
“Beras tersebut beberapa bulan tersimpan di gudang sehingga wajar kalau berubah warna, dan ketika didistribusikan setiap petugas tidak memeriksa kondisi beras yang ada dalam setiap karung, namun beras tersebut layak untuk dikonsumsi terlebih beras yang dibagikan sejak Maret lalu adalah beras lokal yang dibeli dari para petani di wilayah Majalengka dan wilayah III Cirebon,” ungkap Basirun. (C-28/A_88)***

http://m.pikiran-rakyat.com/node/238272

Tidak ada komentar:

Posting Komentar