20 Juni 2013
Liputan6.com, Jakarta : Pemerintah berjanji akan
menyiapkan sekitar 700 ribu ton beras miskin (raskin) sebagai bagian
dari kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Jumlah ini bakal mencukupi kebutuhan masa penyaluran raskin yang
diperpanjang menjadi 15 bulan dari sebelumnya 12 bulan.
Hal ini
disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa
setelah Rapat Koordinasi (rakor) Stabilisasi Pangan. Dia mengatakan,
saat ini posisi beras di Bulog mencapai hampir 3 juta ton atau tepatnya
2,98 juta ton.
"Itu pun masih ada potensi tambahan di atas 2
juta ton sampai akhir tahun ini, karena kami akan mengeluarkan raskin
sekitar 700 ribu ton untuk memenuhi tambahan penyaluran raskin jadi 15
bulan," terang dia di Jakarta, Kamis (20/6/2013).
Potensi
penambahan tersebut, Kepala Perum Bulog Sutarto Alimoeso menambahkan
dapat dipenuhi dari pengadaan di dalam negeri maupun kembali impor.
"Lihat
kondisi pengadaan di dalam negeri seperti apa tergantung trigger-nya.
Kalau harga naik suplai akan terganggu, jadi diharapkan stok bulog
sampai akhir tahun ini tetap 2 juta ton," jelas dia.
Dia
melanjutkan, stok beras yang menyentuh hampir 3 juta ton merupakan yang
tertinggi dalam sejarah. Di mana pasokan tersebut sangat cukup untuk
memenuhi kebutuhan selama satu tahun.
"Mudah-mudahan harga beras
stabil seperti sekarang ini dan tidak naik lagi. Sebab kalau harga
naik, kami harus keluarkan barang dari gudang (operasi pasar) sehingga
stok beras semisal di 2012 hanya 1,4 juta ton," pungkas Sutarto.
(Fik/Ndw)
http://bisnis.liputan6.com/read/617970/bulog-gelontorkan-700-ribu-ton-raskin-selama-15-bulan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar