KALIANGET-Beras dalam truk yang diamankan
polair pada Selasa (11/6) lalu belum jelas asalnya. Pihak Bulog Sumenep
menegaskan bahwa truk bermuatan beras yang diamankan polisi itu bukan
raskin. Versi Kepala Gudang Bulog Sumenep RB Ainul Fatah, beras itu dari
pulau, sementara pada Selasa lalu tidak ada pengiriman ke Kangean.
Gudang Bulog memastikan beras itu bukan raskin, karena setiap pengiriman
raskin disertai dokumen lengkap.
Selain itu, sak beras bukan ukuran 15
kg, sedangkan raskin memang diisi 15 kg. Menurut Ainul Fatah,
informasinya beras dengan sak ukuran 50 kg, sehingga aneh jika beras
dalam truk tersebut disebut beras raskin. ”Dan jalurnya dari Sumenep ke
pulau, bukan dari pulau ke darat,” terangnya. Sehingga, sambungnya,
kalau dikatakan raskin menjadi janggal. Sebab, bungkus beras pun tidak
bertuliskan Bulog 15 kg.
Kemudian, lanjut Minul -sapaan karibnya,
hingga kemarin (12/6) tidak ada konfi rmasi dari pihak polair ke Bulog
Sumenep. ”Yang mengamankan polisi bukan kami, silakan tanya ke mereka,”
ujarnya di Kantor Gudang Bulog kemarin. Sayangnya, Kasat Polair
Kalianget AKP Muhardi hingga kemarin masih puasa bicara. Ketika Jawa Pos
Radar Madura menghubungi via telepon, yang bersangkutan tidak
merespons. Termasuk pesan singkat yang dikirim, belum mendapat balasan
hingga berita ini ditulis.
Untuk diketahui, Selasa (11/6) lalu,
Polair Kalianget mengamankan truk bermuatan beras. Itu diamankan dari
truk yang berada di kapal Dharma Bahari Sumekar (DBS) yang berlayar dari
Kangean. Ketika itu, sempat muncul isu bahwa truk itu diduga bermuatan
raskin. Namun, dalam perkembangannya, dibantah Gudang Bulog Sumenep
bahwa yang diamankan polair itu bukan raskin. (radar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar