Kamis, 27 Juni 2013

Raskin Tahun Ini Hitam dan Bergetah

27 Juni 2013

TELUK KUANTAN, HALUAN - Beras miskin (raskin) yang disalurkan pemerintah tahun ini banyak dikeluhkan masyarakat. Pasalnya, raskin yang diterima masyarakat saat ini warna hitam bercampur kuning, serta bergetah dan dinilai tidak layak dikonsumsi secara langsung.

Untuk menjadikan raskin itu layak dikon­sumsi, masyarakat terpaksa membawanya ke mesin selep untuk digiling lagi. Setelah diselep, kondisinya sudah lebih bagus atau lebih putih. Namun, hal itu belum juga bisa dikonsumsi karena raskin masih jelak, masyarakat harus mencampur raskin ini dengan beras yang dibeli di pasar, baru bisa dimasak dan dimakan.

“Setelah menerima raskin ini, langsung dimasak mungkin tidak bisa dimakan, karena memang tidak layak untuk dikonsumsi,” kata Iyan warga Banjar Padang, Kuantan Mudik kepada Haluan Riau, Selasa (26/6).

Untuk biaya penggilingan raskin ini ditang­gung masyarakat, karena memang kalau tidak dilakukan penggilingan ulang beras yang sudah dimasak tidak akan bisa dimakan. “Setelah digiling saja masih belum bisa dimasak, harus dicampur beras lain yang kita beli dipasar,” keluhnya.

Dirinya sudah dua kali mendapatkan beras raskin tahun ini, namun kondisinya tetap sama tidak layak dikonsumsi, kalau tidak dilakukan penggilingan ulang. “Entah beras apa yang diberikan pemerintah kepada kita ini,” ujarnya.

Hal senada juga dikatakan Isap, keluarganya memang cukup terpaksa harus mengkonsumsi raskin, karena memang tidak memilki sawah untuk bertani. Keluarganya harus mengambil raskin ini. “Raskin ini sangat membantu kita, tapi berasnya yang disalurkan sangat buruk dan tidak layak dikonsumsi,” katanya.

Kebutuhan saat ini meningkat, kalau membeli beras sekarang mahal, terpaksa terima apa adanya, dan dilakukan berbagai upaya supaya beras ini bisa layak makan. “Tahun sebelumnya berasnya bagus, tahun ini saja berasnya yang sangat buruk tidak bisa langsung dikonsumsi,” jelas Isap.

Kepala Ekbang Setdakab Kuansing Hen­dryanto yang dikonfirmasi terkait keluhan masyarakat tersebut mengatakan, raskin tahun ini berbeda dengan tahun lalu, dimana raskin tahun ini berasal dari beras dalam negeri bukan dari luar negeri. Kalau tahun dulu berasnya memang beras impor, tapi tahun ini merupakan beras nasional dari petani yang disalurkan kepada masyarakat miskin.

Kalau dari keterangan bulog, raskin tahun ini memang standarnya sudah masuk, baik itu hitam, kuning, serta kotornya sudah masuk dalam standar masih dimungkinkan untuk dikonsumsi. “Kita harus maklumi, ini beras pengadaan dalam negeri. Beras ini berasal dari petani kita, beda dengan beras impor,” ujar Hendryanto. (h/rob)
http://harianhaluan.com/index.php?option=com_content&view=article&id=24421:raskin-tahun-ini-hitam-dan-bergetah&catid=6:riau-a-kepri&Itemid=73

Tidak ada komentar:

Posting Komentar