Jumat, 16 Oktober 2015

Abubakar Kecewa Bulog

Jumat, 16 Oktober 2015

NGAMPRAH - Bupati Bandung Barat, H.Abubakar kecewa saat mengetahui warganya diberi beras miskin (raskin) berkualitas buruk oleh Bulog. Sebagai bentuk protes, Bupati Abubakar menginstruksikan kepada warganya agar menolak raskin yang disalurkan Bulog kepada mereka.
Seperti diketahui, warga di sejumlah desa di wilayah Selatan Kabupaten Bandung Barat (KBB) menolak raskin yang dijual pihak desa kepada mereka karena dianggap tidak layak konsumsi. Raskin yang disalurkan Bulog memiliki kualitas yang buruk. Selain sudah berkutu, warna beras agak kekuning-kuningan dan bau.
"Bagus bila ada masyarakat yang menolak raskin kalau sudah berkutu dan bau. Saya minta warga tolak saja bila beras yang diterima tidak sesuai ketentuan," ujar Abubakar saat ditemui wartawan di sela-sela pelantikan Pengurus Muslimat NU di Masjid Agung KBB, Kamis (15/10/2015).
Di hadapan wartawan, orang nomor satu di KBB itu tampak menunjukkan wajah sangat kesal terhadap Bulog yang menyalurkan beras-beras berkutu dan tidak layak konsumsi kepada masyarakatnya.  Ia bahkan mengaku tersinggung ketika mengetahui ternyata beras busuk tersebut tidak hanya disalurkan Bulog pada bulan ibi, melainkan sejak dua bulan sebelumnya. "Bukannya sehat, warga saya malah kena penyakit mengonsumsi beras seperti itu. Pemerintah daerah juga nanti yang repot," ujar Abubakar dengan nada tinggi.
Bupati mengaku akan menginstruksikan bawahannya untuk segera berkoordinasi dengan Bulog untuk secepatnya menarik dan mengganti beras berkutu dan bau yang saat ini berada di masyarakat dengan beras baru yang kondisinya bagus dan layak konsumsi. Apalagi, lanjut Abubakar, pihaknya sudah membuat MoU dengan pihak Bulog tentang penyaluran raskin untuk masyarakat KBB tersebut.
"Saya akan pegang janji Bulog (untuk memberikan beras yang bagus). Saya juga akan minta Bulog untuk menarik beras-beras jelek tersebut. Jangan diberikan ke masyarakat kami," ungkap bupati.
Terpisah Kepala Divisi Regional Bulog Jabar, Alif Affandi, mengakui pihaknya sudah memperoleh laporan mengenai keluhan warga KBB yang menolak raskin yang disalurkan Bulog kepada mereka lantaran beras yang diterima warga berkutu, bau dan berwarna kekuning-kuningan sehingga tidak layak konsumsi. Alif mengaku akam segera mengecek laporan tersebut.
"Saya akan cek lagi ke lapangan. Tapi sebenarnya sejak awal sudah kita sampaikan kalau ada yang dikeluhkan, akan kita tarik (berasnya)," ujar Alif saat dihubungi wartawan, Kamis (15/10/2015).
Ia beralasan ditemukannya beras berkutu dan tidak layak konsumsi, memang mungkin terjadi. Pasalnya, kata dia, petugas tidak mugkin bisa mengecek seluruh tumpukan karung beras karena di gudang bulog terdapat ribuan karung beras.
"Kita (Bulog) sebenarnya selalu mengecek dulu. Tapi kan dari sekian banyak karung beras, ada saja yang lolos kontrol, kami juga akan langsung menarik beras-beras berkutu dan bau yang didistribusikan di wilayah KBB.
Sebelumnya diberitakan kemarin, beras miskin (raskin) yang didistribusikan ke sejumlah desa di wilayah KBB khususnya di wilayah selatan KBB, ditolak warga. Pasalnya, selama beberapa bulan terakhir raskin yang diterima warga dianggap tidak layak konsumsi karena berasnya sudah berkutu dan warnanya pun sudah kekuning-kuningan serta bau.
Salah seorang warga Desa Cikadu, Kecamatan Sindangkerta, Somantri ,46, mengatakan warga sepakat untuk menolak raskin yang disalurkan kepada masyarakat. Menurut dia, raskin yang dikirim Bulog itu sudah tidak layak dikonsumsi manusia. Kondisi tersebut, kata dia, sudah terjadi dalam dua bulan terakhir. "Masa beras berkutu dikasihkan ke manusia. Jelas banyak warga menolak raskin busuk dan bau seperti itu," kata Somantri saat ditemui, Rabu (14/10/2015).  (bie)

http://radarbandung.id/index.php/detail/3081/abubakar-kecewa-bulog-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar