Selasa, 20 Oktober 2015

Raskin Tak Layak Konsumsi Terpaksa Dibagi

Selasa, 20 Oktober 2015

PEKALONGAN – Lantaran harga beras dengan kualitas premium sangat mahal, sebagian besar warga Kota Pekalongan menantikan adanya pembagian beras miskin (raskin). Senin (19/10), puluhan warga Dukuh Salah Manis, Kelurahan Kandang Panjang, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan berebut untuk mendapatkan raskin, mesti warga tidak seharusnya mendapatkan jatah, atau bukan warga Rumah Tangga Sasaran (RTS) program sosial pemerintah.
Karena jumlah RTS yang mengantre cukup banyak, akhirnya raskin dibagi rata pada warga yang mengantre. Yakni mendapatkan 3 kilogram setiap warga. Bukan 15 kilogram setiap RTS seperti yang disampaikan Pemkot Pekalongan.

Namun setelah warga mendapat raskin tersebut yang rencananya akan dicampur dengan beras premium, dengan perbandingan 3 kilogram raskin dicampur dengan 1 kilogram beras premiun. Warga kecewa setelah mendapatkan raskin dengan kualitas sangat jelek, karena raskin bulan Oktober tersebut berbau apek, warna kekuningan dan bercampur kerikil cukup banyak. Bahkan raskin kali ini mudah patah dan lebih banyak menir dari pada berasnya.
Ketua RT 02 RW 06, Dukuh Salam Manis, Kelurahan Kandang Panjang, Rusmono selaku koordinator raskin mengungkapkan, meski pihaknya mengetahui kualitas raskin tidak baik. Namun tetap dibagikan karena adanya desakan warga, yang sudah tidak sabar meminta raskin untuk dibagikan.

Menurutya ketika raskin ke-13 bulan Oktober diterima seminggu lalu kualitasnya tidak bagus, pihaknya langsung menghubungi Bulog Sub Divisi Regional (Divre) VI Pekalongan, yang berkantor di Wiradesa, Kabupaten Pekalongan. Namun tidak direspon dengan baik, bahkan hingga hari ke-5 setelah pelaporan tidak ada tindakan apa pun, baik dari Pemkot maupun Bulog.

“Saya terpaksa membagikan raskin dengan kualitas jelek ini, karena kalau tidak dibagikan saya diprotes warga, karena raskin kali ini sudah terlambat dua bulan,” ungkap Rusmono.

Dia juga mengatakan setelah raskin dibagi rata, dengan porsi 3 kilogram setiap warga. Pihaknya kembali diprotes warga, karena raskin yang diterimanya tak layak untuk dikonsumsi.

“Pembagian raskin sepenuhnya diserahkan RT, pihak Kelurahan hanya menyerahkan beberapa kantong raskin berisi 25 kilogram, tanpa membuka isi dan kualitas raskin,” kata Rusmono, sambil memperlihatkan kualitas raskin yang dimaksud.

Kepala Bagian Perekonomian Setda Kota Pekalongan, Setiyo Susilo, menandaskan bahwa penyaluran raskin ke 13 dan 14 sesuai dengan instruksi dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dan tahun 2015 warga miskin yang masuk dalam RTS akan menerima 14 kali penyaluran raskin. Namun untuk kualitas atau mutu dari raskin adalah sepenuhnya tanggung jawab dari Bulog Sub Divisi Regional (Divre) VI Pekalongan. ” Jika kualias raskin yang ke 13 dan 14 ini tidak baik, pihak Kelurahan berhak menolaknya dan dikembalikan ke Bulog Sub Divisi Regional (Divre) VI Pekalongan, untuk di ganti dengan yang bagus, agar layak untuk dikonsumsi,” tandasnya. (thd/ric)

http://www.radarsemarang.com/2015/10/20/raskin-tak-layak-konsumsi-terpaksa-dibagi.html/2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar