Minggu, 07 April 2013

Raskin di Garut Bau dan Berkutu, Terpaksa Dikonsumsi Warga Miskin

6 April 2013

Garut - Puluhan warga Kampung Anggrek, Desa Wanakerta, Kecamatan Cibatu Garut, Jawa Barat terpaksa mengonsumsi beras miskin (Raskin) yang didistribusikan pihak gudang Dolog Garut.

Menurut salah seorang warga penerima raskin Yaman (42) kualitas raskin sangat jelek. Selain apek, warna beras kumal dan banyak gabah dan berkutu, namun karena membutuhkan beras tersebut, dia tetap menerimanya untuk dikonsumsi.

"Ya, harus bagaimana lagi, walaupun berasnya tak manusiawi, saya dan warga di sini tetap diterima untuk dikonsumsi," ujarnya, Sabtu (6/4/2013) kepada wartawan.

Setiap pendistribusian raskin, warga hanya memperoleh jatah 3 Kkg dengan harga beras Rp 2.500/kg, beras tersebut cukup dinanti oleh masyarakat miskin karena harga beras dipasaran mencapai Rp 8.700/kg.

"Kadang-kadang jatah raskin hanya 2,5 kg, tiap kali datang, ya sangat kurang, karena kalau beli dari warung-warung mahal," ungkap Yaman.

Sementara itu petugas RW 14 di Kampung Anggrek, Supandi (43) mengatakan, jatah raskin yang diterimanya setiap kali pendistribusian hanya mencapai 525 kg. Selain kualitasnya jelek, timbangan tiap karung beras berkurang hingga 2 kg.

"Tiap karung beras itu berisi 15 kg, tapi setelah ditimbang jadi 13 kg," imbuhnya.

Walaupun kualitas beras jelek, namun pihak pengelola raskin di Kampung Anggrek tetap membagikan kepada warga, karena kebutuhan warga.

"Sebenarnya saya tak rela memberikan beras yang warnanya sudah kumal, bau, dan berkutu, kepada warga, namun karena keberadaan raskin sangat dinantikan warga yang kurang mampu, jadi saya terpaksa bagikan juga," kata Supandi.

http://finance.detik.com/read/2013/04/06/122042/2213173/4/raskin-di-garut-bau-dan-berkutu-terpaksa-dikonsumsi-warga-miskin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar