11 November 2013
SAMPANG – Himpunan Mahasiswa Pemuda Sampang (Himapesa) mendatangi Gudang Bulog, Jumat (8/11) sekitar pukul 10.00 WIB. Mereka mengelihkan kualitas beras miskin yang dinilai tak layak untuk dikonsumsi.
Himapesa mempertanyakan beredarnya beras berkualitas rendah di Kecamatan Pangarengan dan Kecamatan Kedungdung. Pada Mei lalu, warga Kecamatan Kota Sampang mengeluhkan hal yang serupa. Beras yang didistribusikan ke Kelurahan Banyuanyar, Kecamatan Sampang, berkutu.
Ketua Himapesa Syamsul Arifin menngatakan, kedatangannya untuk meminta penjelasan dan pertanggung jawaban pihak bulog, karena beras yang didistribusikan tak layak konsumsi. Kejadian tersebut sudah yang kesekian kalinya.
“Ini kualitas beras yang tidak layak dikonsumsi sama saja warga makan pasir kalau jelek kualitasnya. Ini sudah terjadi di kecamatan lainnya bukan warga Kecamatan Pangerengan dan Kedungdung tapi hampir setiap penerimaan seperti ini,” ucapnya dihadapan pihak Bulog.
kata Syamsul, dirinya hanya penyambung kepentingan masyarakat. Sebab, selama ini warga mengadu kepada kepala desa setempat. Namun, aduan dan keluhan masyarakat tidak pernah ditanggapi.
“Warga sudah banyak resah dengan kejadian ini karena warga mengadu kepada kepala desa setempat malah disuruh tanyakan langsung kepada pihak Bolug. Sebenarnya warga takut membicarakan ini,” tuturnya.
Untuk memberikan sampel jeleknya kualitas beras miskin, mahasiswa membeberkan di hadapan pegawai bulog. “Kami juga membawa contoh bukti beras yang sangat jelek. Jangan kan warga suruh makan beras ini ayam pun dikasih beras ini malah tidak mau pak,” pungkasnya.
Wakil Kepala Sub Drive Bulog Madura Prayitno menuturkan, pihaknya akan menindaklanjuti beras yang dianggap mempunyai kualitas rendah. Dirinya juga menyanyangkan selama ini tidak ada laporan dari pihak kepala desa bahwa kualaitas beras disoroti oleh masyarakat.
“Selama ini tidak ada laporan dari Kades ke Bulog kalau kualitas beras kita jadi problem di masyarakat. Kalau dari Bulog prinsipnya sudah sampai titik distrubusi ya tidak ada masalah lagi. Mungkin dengan adanya laporan ini kami akan tindak lanjuti dulu,” jelasnya
Terkait adanya tambahan beras dinyatakan tidak sampai kepenerima, Prayitno mengaku pihaknya hanya sebatas menyalurkan kepada masing-masing kepala desa, sesuai dengan prosedur. “Kalau ada raskin yang tidak sesuai atau dianggap tidak layak itu, kami akan ganti, karena kami juga tidak tega melihat kenyataan itu. Kalau yang tambahan beras kami sudah salurkan ke Kades. Jadi yang menyalurkan ke bawah itu Kades. Kalau kita sudah sesuai prosedur,” ungkapnya. (ryn/lum)
http://www.koranmadura.com/2013/11/11/raskin-tak-layak-konsumsi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar