Jumat, 14 Maret 2014

Warga Kampung Dalam Keluhkan Raskin Susut Hingga 4 Kg

Kamis, 13 Maret 2014

PEKANBARU, RiauAktual.com - Permasalahan pembagian beras miskin (Raskin) yang merupakan program nasional di Pekanbaru, ternyata tak luput dari keluhan warga. Seperti yang terjadi di Kelurahan Kampung Dalam, Kecamatan Senapelan. Beberapa warga yang mengambil raskin, Rabu (12/3/2014) mengaku, jumlah kilo beras yang mereka terima kurang dari jumlah yang tertera di karung beras, yakni 15 Kg.

Padahal warga tetap membayar seharga 15 Kg (ukuran 1 karung), dengan nilai Rp 25 ribu. Ironisnya, kurangnya jumlah kilo beras ini, tidak diberitahukan pihak terkait. Padahal kekurangan ini tidak sedikit, 2 hingga 4 Kg. Seperti yang dituturkan Ir, seorang ibu rumah tangga saat berbincang dengan wartawan.

Katanya, beras yang diterimanya dengan pembelian 1 karung 15 Kg seharga Rp 25 ribu, hanya 12,3 Kg. "Setelah saya timbang sendiri di rumah hanya segitu (12,3 Kg). Saya heran, kenapa kok kurang. Tidak ada pemberitahuan sama sekali," sebut Ir.

Hal yang sama juga disebutkan At, ibu rumah tangga lainnya, yang mendapat jatah raskin. Setelah dibayar di kantor lurah Rp 25 ribu, ternyata setelah ditimbang hanya 11 Kg. Artinya terjadi kekurangan sekitar 4 Kg.

"Mau sama siapa kami tanya. Kalau pihak kelurahan tidak mungkin. Karena karungnya masih utuh dan langsung kami yang ambil berasnya. Kami menduga ada permainan dari Bulog ini," sebut At, kesal.

Menanggapi hal ini, Lurah Kampung Dalam, Kecamatan Senapelan Pekanbaru Aris Nardi, mengakui kekurangan tersebut. Namun itu terjadi dari Kantor Bulog-nya. Pihak kelurahan hanya bertugas membagikan.

"Kami sudah sampaikan, bahkan warga tahu kondisi itu. Karung beras itu sendiri warga yang memilih," katanya.

Menurutnya, terjadi penyusututan dari Bulog tersebut, karena beras tersebut mengering saat di dalam karung. Bisa saja saat ditimbang awal, ukurannya pas 15 Kg. Tapi karena beras tersebut lama di gudang, terjadi pengeringan dan penyusutan. Kondisi ini, tambah Aris, sudah disampaikan kepada Walikota dan DPRD Pekanbaru saat digelar pertemuan. 

Walikota sudah meminta pihak bulog untuk mensukseskan program Raskin ini. Hanya saja, pada pembagian kedua (raskin bulan Februari) tahun ini, terjadi penyusutan.

"Itu di luar tanggung jawab kami. Kami dari pihak kelurahan hanya bertugas menyalurkan," tegasnya seraya menyebutkan, kalau untuk kualitas beras, sudah ada perubahan.

Permasalahan lain yang terjadi di kelurahan Kampung Dalam ini, sebut Aris, mengenai penerima Raskin. Dari total penerima Raskin tahun 2014 ini sebanyak 178 KK, beberapa di antaranya ada yang tidak berhak menerima lagi. Hal itu dikeluhkan warga penerima Raskin lainnya.

Kondisi ini terjadi, karena data yang diterima pihak kelurahan, masih data lama. Seharusnya pembagiannya sesuai data terkini, sesuai kondisi masyarakatnya.

"Masalah ini menjadi dilema bagi kami. Tapi mau gimana lagi, kami tidak mengubah data. Makanya kami berharap BPS segera mengubah data tersebut dengan melibatkan RT/RW," paparnya.

Seharusnya, menurut data warga miskin sekarang di Kelurahan Kampung Dalam, yang berhak menerima raskin sekitar 379 KK. "Tapi itu tadi, kami tak bisa mengubah data yang ada. Tentu sesuai data yang kami salurkan. Kalau seperti ini, kami yang susah di lapangan," ujarnya.

Terkait kondisi ini, Sekretaris Komisi III DPRD Pekanbaru Ade Hartati mendesak Walikota, untuk menyurati Bulog dan BPS.

"Program Raskin ini jangan dianggap main-main. Karena ini hak masyarakat miskin. Minta bulog benar-benar transparan," pungkasnya. (rrm)

http://riauaktual.com/index.php/berita/detail/6245#.UyJ8ESejLFw

Tidak ada komentar:

Posting Komentar