Minggu, 31 Agustus 2014

900 Ribu Ton Raskin Belum Tersalur

Minggu, 31 Agustus 2014

JAKARTA – Kuota beras miskin (raskin) yang disiapkan pemerintah pada tahun ini sebanyak 2,7 juta ton belum juga terdistribusi habis. Masih tersisa sebanyak 900 ribu ton raskin yang tersimpan di gudang-gudang Bulog.

Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan (Dirjen Daya Sos-Gulkin) Kementerian Sosial (Kemenkes), Hartono Laras membenarkan kuota beras bagi keluarga miskin memang belum terdistribusi seluruhnya. Pasokan itu bakal segera didistribusikan sampai akhir tahun 2014.

’’Memang dari catatan Kementerian Sosial jumlah beras bagi keluarga miskin yang belum tersalurkan itu sebanyak 900 ribu ton,’’ ujar Hartono usai menghadiri Sosialisasi Raskin bagi 598 Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) di Jakarta, kemarin.

Dia meyakini kuota raskin bagi 15,5 juta keluarga miskin itu bakal terdistribusi semua. Hal tersebut berbekal pengalaman distribusi raskin pada tahun sebelumnya. Paling tidak capaian distirbusi sekitar 98-99 persen dari total raskin yang disediakan.

Lebih lanjut, dia mengatakan pengucuran raskin itu melibatkan Badan Urusan Logistik (Bulog). Bertugas mendistribusikan raskin sampai ke kabupaten dan kecamatan. Sedangkan mekansime pembagian kepada keluarga penerima raskin dilakukan sejumlah petugas, antara lain TKSK.

’’Dari gudang ke titik distribusi merupakan kewajiban Bulog. Sedangkan titik distribusi sampai ke titik bagi menjadi kewengan petugas lain,” paparnya.

Dalam program ini, Hartono menuturkan Kementerian Sosial memiliki peran pembayaran nominal raskin yang telah dikucurkan Bulog. Total pembayaran yang disiapkan Kemensos senilai Rp 18,8 triliun.

’’Sampai terakhir distribusi raskin telah dibayarkan sekitar Rp 11 triliun. Selebihnya nanti dibayarkan pada akhir pendistribusian,” tegas dia.

Hartono menambahkan program raskin yang telah dilakukan beberapa tahun perlu evaluasi. Antara lain dalam pendataan penerima raskin. Sekaligus mengatur mekanisme pembagiannya. Dalam hal ini, dia menyebutkan Kemensos mengusulkan penghapusan uang tebus raskin.

Sebelumnya keluarga penerima raskin diminta memberikan uang tebus raskin sebesar Rp 1.600. Diharapkan pada program berikutnya tidak lagi diberlakukan. Direktur Pelayanan Publik Bulog, Agusdin Farid menambahkan, total raskin yang dikucurkan melalui Bulog itu sebanyak 2,7 juta ton. Jumlah yang sudah dibagikan sekitar 78 persen. Seluruh didistribusikan sesuai penerimanya.

’’Raskin yang belum dikucurkan itu masih tersimpan pada gudang-gudang Bulog. Dipastikan bakal seluruh raskin terdistribusi baik,” tegasnya. (rko)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar