Jumat, 15 Agustus 2014

Gara-Gara Raskin, Ketua RT dan Penghulu Cekcok di Rohil

Kamis, 14 Agustus 2014


Gara-gara terlambat menyetorkan dana beras miskin, Datuk Penghulu Bagan Jawa Kecamatan Bangko, Rokan Hilir, terlibat cekcok dengan Ketua RT15 RW 5. Duh!

Riauterkini-BAGANSIAPIAPI-Gara-gara beras miskin (raskin) Bulog, Ketua RT 15 RW 5 Supianto dan Datuk Penghulu Bagan Jawa Kecamatan Bangko, Rokan Hilir, Harsono Harjo cekcok. Percekcokan itu dipicu keterlambatan penyetoran dana, sehingga Penghulu memending raskin untuk RT 15 RW 5.

Supianto, Kamis (14/8/14) mengungkapkan awal kejadian, semenjak menjadi Ketua RT, masuk periode kelima pembagian raskin (empat periode, red), pihaknya tidak pernah terlambat menyetorkan hasil penjualan raskin dari masyarakat kepada pihak kepenghuluan. Memasuki periode kelima, ada keterlambatan.

“Jadi waktu itu, kepala desa menyarankan kepada saya, untuk menyampaikan kepada masyarakat, beras raskin yang sudah saya terima itu, penyetorannya selambat-lambatnya tiga hari,” katanya.

Bahkan menurut Supianto, Penghulu mengultimatum jika masyarakat tidak mengambil dalam jangka waktu tiga hari, beras tersebut disuruh jual kepada orang lain, supaya bisa menutupi pinjaman uang terhadap donatur.

“Jadi permasalahan belakangan ini; pertama, Senin (11/8/14) lalu penerimaan honor, saya bicarakan dengan kepala desa bahwa beras itu masuknya Rabu (13/8/14). Jadi ditargetkan kepada saya dipending, dengan catatan, orang pemilik uang kemaren, tidak mau terlambat pembayaran,” tambahnya, sembari diminta carikan uangnya sebanyak setoran itu.

“Jadi kalau kamu tidak dapat uang itu, kamu kutip kepada masyarakat, supaya bisa menutupi utang pinjaman itu, baru bisa diambil beras tu,” kata Supianto menirukan ucapan Penghulu.

Rabu (13/8/14), Supianto menanyakan kepada Penghulu lagi, masalah utang piutang. Pihaknya merasa tidak punya utang kepada Penghulu. “Ndak ada saya berutang, tapi kenapa Bapak pending beras saya?” tanyanya.

“Pokoknya kamu harus cari uang itu baru bisa ngambil. Nanti kalau ndak dapat uang itu, suruh warga kamu mengambil kepada tempat aku meminjam uang, ” saran Penghulu tersebut kepadanya.

Ternyata permasalahan itu akhirnya sampai juga ke kantor polisi. Supianto sempat dipanggil ke Mapolsek Bangko. Di sana terjadi perdamaian dengan perjanjian terhadap dirinya untuk langkah selanjutnya yang dilakukan selambat-lambatnya satu minggu penyetoran.

“Catatannya, beras yang ada, harus dibagi sama pemilik uang tempat kades meminjam. Itu perjanjiannya. Tadi malam, saya pulang dari Kapolsek, beras tersebut sudah diserahkan donator kepada orang tua Datuk Penghulu, “ katanya. Ia merasa, ini hal ada kaitannya dengan permasalahan pribadi, bukan menyangkut beras raskin.

Terkait permasalahan tersebut, Datuk Penghulu Bagan Jawa Harsono Harjo, dihubungi melalui ponsel malah balik bertanya, darimana tahu permasalahan ini, dan dia tidak mau membicarakannya lewat hp, bahkan dia menganggap tidak ada masalah. “Tak ada masalah,” katanya singkat.***(nop)

http://riauterkini.com/sosial.php?arr=79166&judul=Gara-Gara%20Raskin,%20Ketua%20RT%20dan%20Penghulu%20Cekcok%20di%20Rohil

Tidak ada komentar:

Posting Komentar