Jumat, 31 Oktober 2014

Warga Miskin Terancam Kelaparan

Kamis, 30 Oktober 2014

Media Jambi.com-Dampak jika tidak ditambahnya quota beras miskin (Raskin) , warga miskin di Provinsi Jambi bakal mengalami kelaparan. Pasalnya stok Raskin untuk tahun 2014 telah disalurkan hampir 100 persen.  Sehingga dua bulan ke depan hingga akhir tahun warga miskin harus membeli beras premium.
Kepala Bagian Logistik dan Distribusi Divre Bulog Jambi David mengatakan  quota raskin untuk tahun 2014 di Provinsi Jambi sebanyak 29.300 ton sudah disalurkan sebanyak 96 persen.  Sedangkan untuk tiga kabupaten yaitu Kota Jambi, Muaro Jambi dan Batanghari telah disalurkan 100 persen.
Menurutnya sampai saat ini informasi tentang penambahan quota belum jelas. Namun demikian Bulog Jambi memiliki cadangan beras sebanyak 4.682 ton yang dipasok dari Jawa Timur. Untuk masing-masing divre Buloga yang ada di Provinsi Jambi sebanyak 1.000 ton. “Tugas Bulog hanya menyalurkan Raskin, namun soal penambahan Quota ada ditangan pemerintah pusat dan kita telah mengajukannya,” ujarnya dalam rapat TPID Kota Jambi di Kantor BI Jambi, Kamis 30 Oktober 2014.
Dijelaskannya, quota Raskin untuk bulan November dan Desember telah disalurkan pada bulan puasa dan menjelang perayaan Idul Fitri. Hal ini dilakukan guna mengantisifasi terjadinya lonjakan harga beras.  Bulog menurutnya akan mengadakan operasi pasar dengan harga Rp7.400/kg, jauh terpaut dengan harga Raskin yang hanya Rp Rp1.600/kg,” ucapnya.
Emawati (40) warga Rt 12, Kelurahan Payo Lebar, Kecamatan Jelutung Kota Jambi yang selama ini menerima Raskin belum mengetahui jika quota Raskin habis. “Kalau beli beras premium harganya mahal, saat ini beras yang paling murah saja dijual dengan harga Rp 9.000/kg, sedangkan beras Bulog hanya Rp1.600/kg ditambah ongkos angkut sampai di rumah Rp1.800/kg,” ujarnya.
Ibu empat anak yang sehari-hari bekerja sebagai tukang cuci ini mengaku setiap bulannya mendapat jatah Raskin sebanyak 15 kilogram. Bersa sebanyak itu cukup untuk kebutuhan selama sebulan, dan belum pernah membeli beras premium. “Kalau beli beras premium  upah mencuci sebulan tidak cukup, belum lagi kebutuhan anak sekolah dan lain-lainnya. Sedangkan suami saya hanya bekerja serabutan yang penghasilan tidak tetap,” ujarnya.
Dikatakannya adanya program raskin yang digulirkan pemerintah sangat membantu masyarakat miskin akan kebutuhan pangan. Namun jika ditiadakan, masyarakat miskin bakal kelaparan, karena tidak memiliki uang yang cukkup untuk membeli beras premium yang harganya cukup tinggi. Untuk itu dia berharap kepada pemerintah jika quota habis memberi subsidi harga beras.
Menanggapi masalah ini Kabid Sosial Budaya dan Pemerintahan Bappeda Kota Jambi Apriantoni mengaku Pemerintah Kota Jambi sampai saat ini tidak menganggarkan subsidi Raskin. Namun demikian hal ini akan disampaikan kepada Pemerintah Provinsi Jambi dan akan ditindaklajuti.  Selanjutnya pihaknya hanya menyediakan pasar murah sembako yang isinya minyak goreng, guladan lain-lain tidak termasuk beras.
Saat ini menurutnya Badan Ketahanan Pangan Kota Jambi memiliki ketersediaan beras sebanyak 20 ton. Namun beras tersebut kualitas premium dan bukan Raskin, yang sewaktu-waktu bisa dilakukan untuk operasi pasar.(mas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar