Kamis, 15 Januari 2015

Kejari: Hilangnya 1,5 juta Kilogram Beras Bulog Madura Terencana

Rabu, 14 Januari 2015

Metrotvnews.com, Pamekasan: Kasus hilangnya 1.504 ton atau 1,5 juta kilogram beras di Gudang Bulog Sub Divisi Regional XII Madura, Jawa Timur, tahun lalu dinyatakan terstruktur dan terencana. Kejaksaan Negeri (Kejari) Pamekasan menemukan berbagai kejanggalan sehingga menaikkan status penanganan kasus itu ke tahap penyidikan.

"Jumlahnya sangat fantastis. Tidak mungkin beras itu hilang dibobol maling karena sudah semestinya ada di gudang yang terkunci dan dijaga petugas keamanan internal. Sehingga, kami menyatakan kasus ini terencana dan melibatkan struktur Bulog," kata Kepala Seksi Pidana Khusus Kejari Pamekasan, Samiaji Zakaria, dalam siaran pers, Rabu (14/1/2014).

Kejari tengah melakukan pemeriksaan sementara terhadap 30 orang saksi dari internal Bulog dan mitra kerja. Dua orang diduga kuat bertanggungjawab atas kasus yang diperkirakan merugikan negara hingga Rp9 miliar tersebut.

Sayangnya, Samiaji belum bersedia menyebut inisial keduanya. "Namun, jumlah itu bisa jadi bertambah. Yang pasti, kasus ini kami yakini melibatkan banyak pihak," ujar Samiaji.

Pimpinan Bulog Sub-Divre Madura, beberapa waktu lalu mengakui sebanyak 1.504 ton beras jatah program raskin di wilayahnya hilang. Bulog sendiri saat ini sedang melakukan penelusuran dan penyelidikan internal untuk mengungkap kasus tersebut.

Wakil Kepala Bulog SubDivre Madura, RR Suwardani, mengatakan, hilangnya beras jatah warga miskin di Madura senilai Rp1,8 miliar tersebut terjadi pada kepemimpinan sebelumnya dan sudah diketahui pimpinan Perum Bulog di Jakarta. "Saat ini kami ditugasi untuk melakukan penyelidikan internal dan menelusuri kemana hilangnya beras tersebut," tutur Suwardani.

Kasus hilangnya jatah beras untuk warga miskin yang diduga kuat karena digelapkan itu diketahui setelah dilakukan audit internal oleh Bulog Divre Jawa Timur, November tahun lalu. Audit dilakukan di gudang penyimpanan beras empat kabupaten di Madura, yakni Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep.

Dari hasil audit itu ditemukan adanya selisih sebanyak 1.504,07 ton antara laporan penyaluran dengan sisa stok beras yang tersimpan di gudang. Nilai beras yang hilang itu diperkirakan mencapai Rp9 miliar.
JCO

http://news.metrotvnews.com/read/2015/01/14/345109/kejari-hilangnya-1-5-juta-kilogram-beras-bulog-madura-terencana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar