Karanganyar - Lagi-lagi penyaluran beras miskin (Raskin) dari gudang Gulog area karanganyar, menuai protes masyarakat penerima. Pasalnya, kondisi beras tersebut bauk dan tidak layak untuk dikonsumsi oleh manusia. Kondisi temuan beras bauk busuk itu terjadi di Kecamatan Jaten.
"Bantuan raskin yang kami terima dalam kondisi bau apek dan berkutu. Kejadian selalu berulang. Kami juga sudah melaporkan, katanya mau diganti, tapi sampai sekarang tidak ada,” kata Suminah, warga Jaten, kemarin.
Tidak hanya Suminah saja mengeluhkan kondisi beras busuk ini. Rusmini, warga yang sama juga mengaku kondisi raskin yang diterimanya tak layak untuk dikonsumsi manusia. Pasalnya, beras yang diterima mengeluarkan bauk busuk dan tidak seperti biasnya yang pernah diterima selama ini. "Beras yang kami terima juga mengeluarkan bauk busuk," jelasnya.
Sementara itu, kepala bagian perekonomian Pemkab Karanganyar, Timotius Suryadi, Selasa (10/2) mengatakan, pihaknya telah menyalurkan raskin kepada 51.638 rumah tangga sasaran penerima manfaat (RTSPM). Dijelaskannya, setiap keluarga mendapat jatah 15 kilogram dengan harga tebus Rp 1.600 per kilogram.
Terkait dengan adanya keluhan warga, Timotius menganggap hal tersebut sangat wajar.Timotius menyarankan kepada warga penerima, jika memang ada beras yang bau apek dan berkutu, dipersilahkan langsung menukarkan.
"Kita belum menerima laporan. Kalau memang ada masyarakat yang menerima beras bauk busuk, silakan laporkan nantinya akan diganti. Sebab selama penyaluran belum ada yang melaporkan, malah saya tau dari rekan-rekan media," ujarnya.(iwan iswanda/Nurfat JS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar