Rabu, 11 Februari 2015

WARGA PROTES, RASKIN APEK DAN BERKUTU

Rabu, 11 Februari 2015

Karanganyar - Lagi-lagi penyaluran beras miskin (Raskin) dari gudang Gulog  area karanganyar,  menuai protes masyarakat penerima. Pasalnya, kondisi beras tersebut bauk dan tidak layak untuk dikonsumsi oleh manusia. Kondisi temuan beras bauk busuk itu terjadi di  Kecamatan Jaten.

"Bantuan raskin  yang kami terima dalam kondisi bau apek dan berkutu. Kejadian selalu berulang. Kami juga sudah melaporkan, katanya mau diganti, tapi sampai sekarang tidak ada,” kata  Suminah, warga Jaten, kemarin.

Tidak hanya Suminah saja mengeluhkan kondisi beras busuk ini. Rusmini,  warga  yang sama  juga mengaku kondisi raskin yang diterimanya tak layak untuk dikonsumsi manusia. Pasalnya, beras yang diterima mengeluarkan  bauk busuk dan tidak seperti biasnya yang pernah diterima selama ini. "Beras yang kami terima juga mengeluarkan bauk busuk," jelasnya.

Sementara itu, kepala bagian perekonomian Pemkab Karanganyar, Timotius Suryadi, Selasa (10/2) mengatakan, pihaknya telah menyalurkan raskin kepada   51.638   rumah tangga sasaran penerima manfaat (RTSPM). Dijelaskannya, setiap keluarga mendapat jatah 15 kilogram dengan harga tebus Rp 1.600 per kilogram.

Terkait dengan adanya keluhan warga, Timotius menganggap hal tersebut sangat wajar.Timotius menyarankan kepada warga penerima, jika memang  ada beras yang bau apek dan berkutu, dipersilahkan langsung  menukarkan.

"Kita belum menerima laporan. Kalau memang ada masyarakat yang menerima beras bauk busuk, silakan laporkan nantinya akan diganti. Sebab selama penyaluran belum ada yang melaporkan, malah saya tau dari rekan-rekan media," ujarnya.(iwan iswanda/Nurfat JS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar