Rabu, 13 Mei 2015

90 Ton Raskin Dikembalikan

Selasa, 12 Mei 2015  

Baru Tiga Kepulauan yang Sudah Terima

KORAN KABAR (SUMENEP)– Distribusi beras bantuan untuk masyarakat miskin (raskin) di Sumenep benar-benar berjalan sangat lamban. Meskipun sudah tiba di Sumenep beberapa waktu lalu, namun sebagian besar raskin kondisinya busuk sehingga tidak layak konsumsi.

Dengan kondisi ini membuat stok raskin di Sumenep pun jadi terbatas. Karena itulah pendistribusiannya harus disiasati dengan fokus dan mengutamakan untuk daerah kepulauan. Itupun hanya cukup untuk tiga pulau atau kecamatan saja untuk jatah raskin bulan Januari. Akibatnya, raskin bulan Januari hingga Mei untuk wilayah daratan, terpaksa tertunda.

“Kita prioritas kan yang kepulauan dulu, sementara sejauh ini raskin yang sudah terkirim adalah Kepulauan Sepudi, Sapeken dan Raas, sementara pulau lainnya juga masih belum. Makanya, daratan juga masih belum,” terang Kabag Perekonomian Setkab Sumenep, Mohammad Hanafi, Senin (11/5).

Sementara untuk daerah daratan saat ini masih dalam proses penyelesaian administrasi termasuk masih dalam proses membuat Daftar Penerima Manfaat (DPM) untuk mendapatkan kiriman raskin.

Terbatasnya stok raskin, dikatakan Hanafi, disebabkan banyaknya raskin yang tidak layak konsumsi dan harus dikembalikan lagi ke Bulog Jawa Timur. Sebab dengan rusaknya kiriman raskin beberapa waktu lalu membuat stok raskin di gudang Bulog Sumenep sangat terbatas. Raskin yang dikembalikan ke Jawa Timur beberapa waktu lantaran tidak layak konsumsi mencapai sekitar 90 ton.

“Itu membuat pendistribusian raskin sangat menghambat kelancaran, tahun ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Lihat saja, sampai saat ini pendistribusian raskin di bulan Januari saja masih belum selesai,” katanya.

Hanafi mengaku, pihaknya sudah berkomunikasi dan berkoordinasi dengan Sub Divre Bulog Madura di Pamekasan.

Berdasarkan koordinasinya, Sub Divre sudah menyanggupi untuk mendistribusikan raskin ke Sumenep.

Pihaknya berusaha agar raskin secepatnya tersalurkan, karena diakui sudah 5 bulan raskin belum tersalurkan.

Sementara kebijakan pendistribusian sudah berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, yakni didistribusikan setiap bulan. “Jadi, jika yang satu bulan sudah terdistribusi dan sudah selesai, baru di bulan kedua dikirim lagi, begitu seterusnya,” ujarnya. (ong/zis)

http://korankabar.com/90-ton-raskin-dikembalikan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar