Kamis, 25 Juni 2015

Kasus Raskin, Mantan Kadistrik Kimaam Harus Bertanggungjawab

Kamis, 25 Juli 2015

Merauke, Jubi – Mantan Kepala Distrik Kimaam, Josafat Fonataba harus ikut bertanggungjawab terhadap persoalan tentang Raskin yang dibeberkan para demonstran di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Merauke beberapa hari lalu.
“Saya kira, Fonataba harus memberikan penjelasan tentang mekanisme pendistribusian Raskin di Kimaam. Karena sebelum Raskin sampai ke tangan warga, harus ada surat yang ditandatangani kepala distrik. Jika itu tak ada, otomatis Raskin tak bisa disalurkan,” ujar Mantan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Merauke, Dominikus Ulukyanan Rabu (24/6).
Lebih lanjut Ulukyanan juga menegaskan, ada sinyalemen kuat jika aksi demonstrasi yang dilakukan, terdapat andil dari Mantan kadistrik Kimaam. “Ya saya mengatakan demikian, karena saat berlangsungnya demo, bersangkutan juga ikut,” tegasnya.
Sebenarnya, lanjut dia, aksi demonstrasi yang dilakukan tersebut, salah alamat. Seharusnya, para pendemo datang ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat, sekaligus melakukan hearing. Disitu baru dewan akan mengambil langkah untuk meminta Ketua KPU Merauke, Antonius Kaize agar bisa hadir.
Ditegaskan, berdasarkan penjelasan yang disampaikan Bupati Merauke, Romanus Mbaraka, Raskin yang dibagikan kepada masyarakat, tidak gratis. Tetapi harus ditebus uangnya terlebih dahulu ke Bulog Merauke. Dari situ baru proses pembayaran dilakukan.
Saat itu, demikian Ulukyanan, Anton Kaize mengambil langkah dengan menggunakan uang pribadinya untuk menebus beras di Bulog, agar Raskin dapat diambil dan dilakukan pendistribusian. Sehingga masyarakat bisa terlayani.
Setelah Anton membantu menebus beras di Bulog, katanya, beberapa bulan kemudian, bersangkutan mengambil uangnya kembali di pemerintah. Jadi, yang terjadi seperti demikian dan tidak ada unsur pribadi dari Anton menikmati Raskin yang merupakan hak masyarakat.
Hal serupa disampaikan Antonius Omogiho Kahol yang juga tokoh masyarakat dari Kimaam. Menurutnya, aksi demonstrasi yang dilakukan itu, semata-mata kepentingan politik. “Memang ada sasaran tembak yang hendak dilakukan. Tetapi mereka masuk dengan Raskin terlebih dahulu,” tegasnya. (Frans L Kobun)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar