Rabu, 08 Juli 2015

Kualitas Raskin Buruk , Bulog Tidak Peduli Nasib Warga Miskin

Rabu, 8 Juli 2015

MEDAN ( Berita ): Beras miskin (Raskin) yang dipasok Bulog ke wilayah Sumatera Utara, terus menuai masalah. Akibatnya, Bulog dituding tidak peduli dengan nasib warga miskin.
Terbukti, belum tuntas kasus Raskin di Kota P. Sidimpuan yang sulit dimasak dan keras,kini warga miskin Kota Medan terancam mengkonsumsi beras berkutu. Meski ditemukan beragam masalah terkait kualitas Raskin,namun pihak Bulog Sumatera Utara yang dikonfirmasi Waspada, Selasa (7/7), tetap bersikeras memasok dan menyimpan Raskin sebanyak 4.200 ton itu kegudang sebagai tambahan stok.
Bulog beranggapan bahwa beras sebanyak 4.200 ton yang berasal dari Jawa Timur ini masih layak dikonsumsi sehingga tidak dipulangkan ke daerah asalnya.
“Beras yang ada kutunya hanya sebagian kecil, sehingga diyakini tidak membahayakan. Apalagi Bulog akan segera melakukan fumigasi terhadap beras itu setelah semua sampai di gudang,” kata Humas Bulog Sumut, Rudi Adlyn di Medan, Selasa (7/7).
Menurutnya, kutu beras itu kemungkinan muncul karena kondisi lembab di dalam kapal selama perjalanan dari Surabaya menuju Belawan, Medan. Mengenai bau kurang sedap yang berasal dari beras ini, Rudi membantahnya. “Tidak benar bau, hanya ada kutu dan itu pun tidak sampai mengganggu kualitas beras itu,” katanya.
Sebelumnya, sebanyak 4.200 ton Raskin berkutu dipasok Bulog Sumut dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya dengan menggunakan KM Segara Bapak, yang dibongkar di dermaga 006 Gudang Arang, Pelabuhan Belawan, pada Senin (6/7).
Adanya temuan beras berkutu ini bertolak belakang dengan komitmen Perum Bulog yang berjanji tidak akan memberikan masyarakat beras dengan kualitas rendah dan berkutu.
Tidak Peduli
Mengetahui beras itu tetapakan disimpan sebagai tambahan stok beras Bulog, sejumlah masyarakat menuding Bulog tidak peduli dengan nasib warga miskin yang akan menerima beras dengan kualitas buruk tersebut.“Kasihan sekali warga miskin mau dikasi makan beras berkutu.
Bagaimana masyarakat kita bisa sehat kalau makanan pokoknya saja mengandung kutu,” tutur seorang ibu rumah tangga, Dewi, warga Jl.Brigjen Katamso, Kelurahan Sei Mati Medan. Hal senada diutarakan Sulaiman, warga Medan. Dia mengharapkan beras itu segera dikembalikan ke daerah asalnya.
“Seharusnya Bulog lebih memperhatikan kualitas beras yang akan diberikan kepada warga miskin. Kita harap Bulog mengembalikan beras berkutu itu ke daerah asalnya,” tambahnya.
Di P. Sidimpuan, warga miskin penerima Raskin kecewa. Pasalnya, beras dari Bulog sulit dimasak dan keras serta tidak lengket seperti kebanyakan beras lainnya. “Kami tidak lagi mengkonsumsi beras Ras tidak enak, kasar dan tidak lengket,” ujar Sahril Tanjung , 44,warga Aek Tuhul Kota P. Sidim-puan, Senin (6/7).
Hal senada juga diakui Rosida, 37, penduduk yang sama. Raskin kali ini jauh beda dengan Raskin sebelumnya.“Nasinya serser (tidak lengket), seperti mentah begitu,”kata Rosidah.
Sementara itu, Kepala Bulog Divre IV P. Sidimpuan Ali Akbar Siregar yang dikonfirmasi melalui Kasi Pelayanan Publik, Berdian Wiradika Damanik mengatakan, Raskin yang didistribusikan pada Juni 2015 itu, berasal dari gudang Medan. “Kita hanya melihat dari tampilan fisik berasnya. Sedang rasanya kita tidak tahu, apalagi sulit dimasak dan keras,”katanya.(WSP/c02/c13)

http://beritasore.com/2015/07/08/kualitas-raskin-buruk-bulog-tidak-peduli-nasib-warga-miskin/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar