Jumat, 09 Oktober 2015

Warga Ini Terima Beras Raskin Berwarna Cokelat, Kotor dan Berkutu

Jumat, 9 Oktober 2015
Warga Ini Terima Beras Raskin Berwarna Cokelat, Kotor dan Berkutu

Sukerti memperlihatkan beras raskin berkualitas kurang baik, Jumat (9/10/2015) 

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Ni Ketut Sukerti (39)  tidak sungkan ketika ditanya prihal beras raskin (beras miskin) yang diterimanya tiga hari lalu dari Kelurahan Semarapura Kelod Kangin, Klungkung, Bali.
Bergegas ia mengambil beras raskin dan memperlihatkan kualitas beras murah yang menjadi jatahnya tersebut tidak layak konsumsi.
Beras dari Bulog yang dihargai Rp 24.000 per 15 Kg tersebut tampak berwarna kuning dan kotor.
Bahkan, beras yang dijatah untuk masyarakat miskin tersebut masih tercampur dedak dan ditemukan juga batu.
"Saya terima ini tiga hari yang lalu. Setiap saya dapat surat dari lurah, pasti saya beli beras raskin itu dengan harga Rp 24.000. Setelah saya lihat kondisi berasnya ternyata rusak seperti ini. Bahkan, awal saya terima berasnya banyak kutu. Sudah saya cuci berkali-kali tapi tidak juga bisa bersih," keluh Ni Ketut Sukerti ketika ditemui di warungnya pada Jumat siang (9/10/2015).
Tidak cukup sampai di situ, bahkan Sukerti yang berasal dari Banjar Pande, Kelurahan Semarapura Kelod Kangin ini pun kembali masuk ke dapurnya untuk mengambil nasi hasil dari beras raskin yang dimasaknya.
Nasi yang dihasilkan pun terlihat kurang bagus.Nasi dari beras tersebut tampak menggumpal dan berwarna kuning kecoklatan.
"Dari beberapa kali dapat beras raskin, beras yang kali ini paling jelek. Awalnya malahan banyak kutunya. Tapi mau bagaimana lagi, nasi ini harus tetap saya konsumsi," terang Sukerti dengan ekspresi sedih.
Atas beras yang diterimanya tersebut, ibu yang memiliki 3 anak ini juga enggan untuk melaporkannya ke pihak kelurahan karena merasa takut.
Akibatnya, Sukerti dan 4 anggota keluarganya dengan sangat  terpaksa harus mengonsumsi nasi dari beras yang kualitasnya kurang bagus tersebut.
Sementara itu, saat dikonfirmasi terkait hal ini, Kepala Bulog Provinsi Bali, I Wayan Budhita menjelaskan kemungkinan beras tersebut merupakan beras lama yang belum dibagi-bagi oleh lurah sehingga akibatnya beras tersebut rusak di lapangan.
"Kalau benar itu beras dari Bulog, berasnya akan kita ganti. Beras kita di gudang Bulog bagus-bagus kok," ujar Buditha saat dihubungi melalui telepon.
Pihaknya juga mengaku akan segera menurunkan staf untuk mengecek kebenaran informasi tersebut ke lapangan dan jika terbukti beras tersebut tidak bagus, pihaknya akan segera mengganti beras yang menjadi hak masyarakat miskin tersebut. (*)

http://bali.tribunnews.com/2015/10/09/warga-ini-terima-beras-raskin-berwarna-cokelat-kotor-dan-berkutu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar