Rabu, 28 November 2012

Warga Taman Jaya Keluhkan Jatah Raskin "Uleran"

26 November 2012

KETAPANG (Lampost.co): Warga Dusun Tamanjaya, Desa Tamansari, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Lampung Selatan mengeluhkan jatah beras untuk masyarakat miskin (raskin) yang diterimanya bulan ini 'uleran' (ulat).

Salah satu warga, Doli mengaku mendapatkan jatah raskin dari perangkat desa setempat Sabtu (24-11) kemarin, sebanyak 6 kilogram dengan harga Rp13 ribu. Sayangnya, kondisi beras tersebut jauh dari layak untuk dikonsumsi. Menurutnya, selain kondisi yang buruk, beras jatah warga miskin tersebut dipenuhi ulat.

"Seluruh beras yang saya tebus dari Pak RT uleran. Kalau seperti ini mau dimakan apanya? Kami minta perangkat desa menarik kembali beras miskin yang tidak layak konsumsi itu dikembalikan ke Bulog walau sebagian sudah ada yang dimasak oleh warga. Tapi bagamaimanapun pihak desa harus bertanggung jawab untuk menggantikan beras yang layak konsumsi bagi kami," kata Doli warga dusun Tamanjaya kepada Lampung Post, Minggu (25-11).

Menurutnya, beras raskin yang 'uleran' bukan dia saja yang mendapatkannya, namun seluruh warga didusunnya menerima beras yang kondisinya sama. Dikatakannya, beras tersebut lebih layak diberikan kepada ayam piaraannya daripada dikonsumsi sendiri."Kalau seperti ini kami akan kompain kepada siapa, sementara perangkat desa cuek saja menerima laporan kami ini. Kalau bisa sisa beras itu kami kembalikan dan diganti dengan yang kondisinya layak konsumsi," tandasnya.

Nenek Kasno mngeluhkan hal serupa. Pedagang pelcel di dusun tersebut yang sudah mendapatkan jatah raskin puluhan tahun lalu itupun kecewa. Pasalnya beras yang didapat sebanyak 6kg dengan harga tebusan Rp13ribu itu uleran dan tidak layak untuk dikonsumsi."Harga raskin dari Bulog Rp1.600/kg, kami bayar lebih mahal karens sisanya untuk iuran atau kas desa. Tapi kali ini kami kecewa, saat musim paceklik malah jatah beras dari Bulog jelek dan gak bisa dimakan," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Desa Tamansari Sutarjo mengakui telah menerima laporan raskin yang diterima oleh 800 kepala keluarga (KK) tidak layak konsumsi alias 'ultean'. Namun beras jatah itu sebagian telah dimasak oleh warga karena kondisi musim paceklik seperti ini."Memang benar mas, raskin yang kami terima dari Bulog banyak ulatnya, tapi sudah dibuka dan dibagikan ke semua warga, jadi sudah susah juga kalau mau dikembalikan," kata dia sat dihubungi Lampung Post, kemarin.

Menurut dia, setiap KK mendapatkan jatah raskin sebanyak 6kg dengan harga tebus Rp 2ribu/kg, sedangkan harga dari bulog Rp1.600/kg."Sisanya Rp400/kg itu untuk kas desa dan pamong. Keputusan itu juga berdasarkan musyawarah.

Berbeda dengan kondisi raskin di Desa Lebungnala, kecamatan Ketapang. Menurut Sumari, Kepala Desa Lebungnala, raskin yang dibagikan pada 23 November lalu itu tidak ada masalah."Kondisi beras bagus kok mas," tutupnya. (KRI/L-4))

http://lampost.co/berita/warga-taman-jaya-keluhkan-jatah-raskin-uleran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar