Senin, 11 Maret 2013

Para Ketua RT Minta Bulog Timbang Ulang Raskin

10 Maret 2013

Terkait Penyusutan Beras Miskin
Para Ketua RT Minta Bulog Timbang Ulang Raskin

CIKAJANG, (GE).- Para ketua RT di lingkungan RW 03 Desa Mekarjaya Kecamatan Cikajang mengeluhkan menyusutnya jumlah Raskin yang diterima. Menurut mereka, penyusutan tersebut sangat merugikan masyarakat.
Seperti yang diutarakan Ketua RT 08, Saepuloh. Menurutnya, rata-rata setiap karung dengan berat 15 kg, berkurang 2 sampai 2,5 kg. Tentu saja hal tersebut sangat merugikan bagi para ketua RT yang bertugas mendistribusikannya kepada masyarakat. Sementara, penyusutan jumlah beras tersebut, tetap harus dibayarkan kepada Bulog.
“Kumaha nya, janteun bingung para ketua RT teh. Ari bayar kedah full sementara beasna oge teu full,” keluh Saepuloh saat berbincang-bincang dengan GE, Sabtu malam (2/3).
Kebingungan para ketua RT, lanjut Saepuloh semakin bertambah tatkala kuota Raskin per desa dikurangi. Otomatis, pengurangan kuota raskin per desa tersebut berpengaruh pada jumlah yang didistribusikan ke masing-masing RW dan RT.
Foto raskin/Net

Hal senada diungkapkan ketua RT 03 RW 03, Endang. Penyusutan dari setiap karung raskin dinilainya sudah melampaui batas. Sebab, kalau pun karung raskin tersebut bocor, sepertinya tidak akan sebanyak penyusutan yang ada.
“Kalau pun memang karung sobek, saya kira penyusutan yang ada tidak akan sebanyak ini. Kecuali, karungnya sengaja disobekkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab,” jelas Endang yang diiyakan para ketua RT yang lain.
Oleh karena itu, para ketua RT berharap, ke depannya Bulog melakukan timbangan ulang raskin yang akan didistribusikan. Jangan sampai merugikan masyarakat kecil. “Kalau bisa, kami berharap, pihak Bulog bisa melakukan timbangan ulang raskin yang akan didistribusikan kepada masyarakat,” pinta Sutarman, selaku Ketua RT 06 dengan tegas.
Salah seorang tokoh masyarakat RW 03, Sukmana menambahkan, dengan adanya penyusutan raskin yang tidak wajar ini, perlu ada tindakan tegas dari pemerintah dalam hal ini Bulog. Sebab, kalau dibiarkan terus, dikhawatirkan akan menimbulkan gejolak di masyarakat.
“Bisa-bisa terjadi konflik di masyarakat kalau tidak segera ditangani. Perlu penanganan yang jelas dan tegas dari pemerintah,” tegas Sukmana. (Taufik)***

http://www.garut-express.com/2013/03/para-ketua-rt-minta-bulog-timbang-ulang.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar