KALIANGET-Sejumlah warga miskin di
kepulauan tidak akan mendapat beras miskin (raskin) untuk sementara.
Pasalnya, salah satu truk bermuatan raskin yang hendak dikirim ke
kepulauan ditangkap anggota Satuan Polisi Air (Satpolair) Kecamatan
Kalinget, kemarin (11/6). Anehnya, penangkapan yang dilakukan polisi
kemarin tanpa disertai alasan yang jelas. Bahkan, ketika petugas ditanya
awak media terkait penyebab dilakukan penangkapan, Polair Kalianget
terkesan menutup diri.
Kasat Polair Kalianget AKP Muhardi
mengatakan, penangkapan terhadap satu truk raskin di kapal Dharma Bahari
Sumekar (DBS) kemarin hanya berdasarkan laporan dari warga. Itu karena
diduga distribusi raskin ke kepulauan rawan penyelewengan. ”Kami
mendapatkan informasi dari warga, ada raskin yang akan didistribusikan
ke kepulauan, dan langsung kami tangkap truk yang mengangkut raskin ke
kepulauan. Sekarang diamankan di kantor polair,” katanya dikonfi rmasi
melalui telepon.
”Biasanya raskin yang akan
didistribusikan ke pulau dijual ke pengepul oleh oknum yang tidak
bertanggung jawab, sehingga tidak sampai ke masyarakat,” tambahnya.
Namun pihak satpolair tidak memberikan data secara lengkap jumlah beras
yang akan didistribusikan. Hanya nama pemilik dan lokasi tempat
pendistribusiannya yang diinformasikan. Padahal sejumlah wartawan dari
berbagai media telah menunggu untuk mendapatkan informasi penangkapan
itu secara detail.
Muhardi mengungkapkan, pihaknya tidak
tahu secara lengkap terkait data penangkapan raskin itu. ”Saya masih ada
mapolres Mas,” kilahnya pada wartawan saat dikonfirmasi melalui
telepon selulernya yang kedua kalinya. Pantauan Jawa Pos Radar Madura
truk dengan cat warna kuning itu membawa raskin dengan muatan penuh.
Raskin ditutup dengan terpal warna biru yang berada di depan Mapolair
Kalinget. Hal itu mengindikasikan penangkapan distribusi raskin terkesan
ditutup-tutupi. (radar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar