Sabtu, 23 November 2013

Sub Divre Bulog Lhokseumawe Andalkan Beras Lokal

21 November 2013

Lhokseumawe - Beritalima : Nyaris memasuki genap satu tahu terakhir Sub Divre Bulog Lhokseumawe tidak lagi menerima impor beras dari negara tetangga seperti Singapura. Bulog setempat optimis beras lokal mampu penuhi permintaan pasar.


Kabutuhan Raskin untuk Sub Divre di dua Kabupaten yaitu Aceh Utara juga Bireuen dan satu Kota Lhokseumawe dengan kebutuhan beras 6.050 ton perbulannya untuk 1.375 RTM cukup dengan pemanfaatan beras lokal.


"Kita perkirakan target beras 75 persen, stok raskin untuk dua Kabupaten dan satu Kota tersebut kita pastika cukup untuk akhir tahun ini cukup," kata Kepalan Sub Divre Bulog Lhokseumawe, Drs. M Rida Arif melalui Kepala Seksi Pelayan Publik, Mufti Yanuar SP kepada wartawan, Kamis (21/11) diruang kerjanya.


Ia mengatakan, untuk saat ini Bulog masih mengikuti harga impres tahun 2012, seharga Rp. 6.600 perkilogram, "Sementara harga Raskin masih kita berpedoman pada Impre 2012, memasuki tahun 2014 kita belum tau, apakah ada perubahan atau tidak," tambahnya.


Mufti membandingkan, mengunakan beras lokal jauh lebih bagus dibandingkan beras lokal, yakni dari petani daerah. Selain mutu beras lebih bagus karena tidak terpendam lama, dikaji dari rasa beraspun akan lebih beda. "Keuntungan lainnya, akan lebih berpengaruh terhadap apresiasi petani, karena beras mereka dimanfaatkan di daerah juga," ujarnya lagi.


Jika suatu saat terjadi move rice (permintaan beras), namun tidak memenuhi quota beras Sub Divre, pihaknya pun sudah siap menerima stok beras dari daerah lainnya, namun non import. "Jika beras kurang saat terjadi move rice, kita akan melakukan permintaan ke daerah lainnya, tapi masih bersifat lokal," demikian jelas Mufti.(BL/EN)

http://www.beritalima.com/2013/11/sub-divre-bulog-lhokseumawe-andalkan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar