9 November 2013
TANGGERANG (CARE)--Warga Kelurahan Pedurenan, Kecamatan Karangtengah, Kota Tanggerang, Banten yang menjadi penerima manfaat beras untuk rakyat miskin (raskin), menolak jatah raskin bulan November 2013 karena kualitasnya sangat buruk. Puluhan karung bervolume masing 15 kilogram itu kemudian dikembalikan warga ke kantor kelurahan setempat.
“Ternyata setelah dibuka oleh warga, raskin itu penuh dengan kutu, banyak batunya, juga banyak gabahnya. Ditambah berasnya kecil-kecil dan berwarna kekuningan. Saya malu kepada warga,” kata Yayan Mulyana, Ketua RT 01/02.
Karena warga mengembalikan, pihak kelurahan pun akhirnya mengembalikan uang warga sesuai jumlah raskin yang dikembalikan ke kelurahan. Tapi ada juga yang telanjur membukanya dan tidak dikembalikan. Biasanya raskin jelek untuk makanan ternak.
“Beras itu tidak layak konsumsi. Bulog harus menggantinya dengan yang layak konsumsi,” ujar staf Seksi Kesejahteraan Masyarakat Kelurahan Pedurenan Muhamad Noor.
Kepala Bulog Subdivre Tangerang Miftahul Ulum menyatakan raskin yang ditolak warga karena kualitasnya jelek bisa diganti. “Akan kami ganti kalau warga minta diganti,” katanya, datar.
Raskin kualitas buruk itu diduga disuplay Gudang Bulog Subdivre Tangerang yang berada di Jalan Raya Serang-Jakarta, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang. Gudang Bulog Cikande berkapasitas 8.000 ton yang berisi beras hasil produksi petani lokal.
Sejak kualitas raskin untuk wilayah Tangerang Raya kerap ditolak penerima manfaat, otoritas Gudang Bulog Cikande kemudian memperketat akses kunjungan pihak luar. Wartawan kini sangat sulit mengakses Gudang Bulog Cikande meskipun hanya sekadar mengambil gambar. Pengunjung, siapa pun, bisa masuk ke areal gudang jika sudah nendapatakan ijin Kasubdivre. (Ahmad)
http://cahayareformasi.com/berita/2013/warga-tolak-raskin-kualitas-buruk/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar