Minggu, 15 Desember 2013

Mulai 2014, Rasda Gantikan Raskin

Sabtu, 14 Desember 2013

KULONPROGO - Distribusi beras ntuk warga miskin (raskin) dengan beras hasil produksi petani lokal di Kulonprogo akan dimulai 2014 mendatang. Rencananya Pemkab akan menandatangani nota kesepahaman dengan Bulog DIYpada Desember ini. Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo mengatakan, Pemkab sudah melakukan pendekatan dengan Bulog DIYuntuk pelaksanaan rasda (beras daerah). Menurutnya, Kepala Bulog DIY bersedia mengakomodir raskin diubah menjadi rasda, yakni raskin dengan beras dari produksi petani Kulonprogo. ‘’Desember ini ditargetkan MoU dengan Bulog.

Sudah dilakukan pendekatan dengan Bulog, dan kepala Bulog bersedia mengakomodir raskin diubah menjadi rasda,’’katanya, kemarin. Anggaran pengadaan maupun distribusi rasda, lanjut Bupati, tetap berasal dari pemerintah pusat. Perbedaannya hanya pengadaan beras untuk raskin, Bulog DIY membeli produksi petani Kulonprogo melalui gabungan kelompok tani (Gapoktan). ‘’Uangnya selalu dari pusat, hanya Bulog DIY setiap kali pengadaan beras kemudian mengklaim ke pusat.

Jadi kita tidak berhubungan dengan pusat, kita cuma dengan Bulog DIY,’’jelasnya. Konsumsi Beras Bupati Hasto menyebut, kapasitas beras harus disediakan Gapoktan di Kulonprogo bagi Bulog DIY untuk rasda berkisar 650 ton-750 ton per bulan. Karena itu, Pemkab akan membimbing Gapoktan memproduksi beras sebanyak itu dengan kualitas baik. Setelah MoU, lanjut Hasto, dalam waktu 3-6 bulan direncanakan pelaksanaan teknis distribusi raskin dari beras lokal atau rasda sudah bisa berjalan. Tenggang waktu 3-6 bulan pasca MoU ini menyiapkan produksi beras dari Gapoktan. ‘’Kalau sudah MoU mestinya paling telat enam bulan sudah bisa terealisir, masa enam bulan tidak bisa mestinya bisa,’’katanya. Menurut Bupati Hasto, rata-rata produksi beras Kulonprogo sebanyak 125 ribu ton per tahun. Adapun konsumsi beras setiap tahun 47 ribu ton sehingga Kulonprogo mengalami surplus beras 78 ribu ton per tahun.

Di sisi lain, setiap bulan Kulonprogo mendapat alokasi raskin sebanyak 750 ton dengan nilai Rp 4,5 miliar. ‘’Kalau pengadaan beras untuk raskin ini di daerah, dari Gapoktan, dengan nama rasda, insya Allah petani daerah menjadi makmur,’’ imbuhnya. Wakil Ketua DPRD Kulonprogo, Sudarto mengatakan, penggantian raskin dengan rasda ini salah satu upaya untuk mewujudkan kemandirian Kulonprogo serta mengangkat kesejahteraan petani. Selain itu, raskin yang didistribusikan dari beras lokal kualitasnya lebih baik.(H87-52,88)

http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2013/12/14/246181/Mulai-2014-Rasda-Gantikan-Raskin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar