Rabu, 11 Desember 2013

Mulai 2014, Rasda Gantikan Raskin di Kulonprogo

Rabu, 11 Desember 2013

KULONPROGO, suaramerdeka.com – Pelaksanaan distribusi beras miskin (Raskin) dengan beras dari produksi petani lokal di Kulonprogo akan dimulai 2014 mendatang. Rencananya Pemkab Kulonprogo akan menandatangani MoU atau nota kesepahaman dengan Bulog DIY bulan Desember ini.

Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo mengatakan, Pemkab telah melakukan pendekatan dengan Bulog DIY untuk pelaksanaan Rasda (beras daerah). Menurutnya, Kepala Bulog DIY bersedia mengakomodir Raskin diubah menjadi Rasda, yakni Raskin dengan beras dari produksi petani Kulonprogo.

"Desember ini ditargetkan MoU dengan Bulog. Sudah dilakukan pendekatan dengan Bulog, Kepala Bulog bersedia mengakomodir Raskin diubah menjadi Rasda," katanya, Rabu (11/12).

Anggaran untuk pengadaan maupun distribusi Rasda, lanjut Bupati Hasto, tetap berasal dari pemerintah pusat. Perbedaannya hanyalah dalam pengadaan beras untuk Raskin, Bulog DIY membeli dari produksi petani Kulonprogo melalui Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan).

"Uangnya selalu dari pusat, hanya Bulog DIY setiap kali pengadaan beras kemudian mengklaim ke pusat. Jadi kita tidak berhubungan dengan pusat, kita cuma dengan Bulog DIY," jelasnya.

Bupati Hasto menyebut, kapasitas beras yang harus disediakan Gapoktan di Kulonprogo bagi Bulog DIY untuk Rasda berkisar 650 ton–750 ton per bulan. Karena itu, Pemkab akan membimbing Gapoktan untuk memproduksi beras sebanyak itu dengan kualitas baik.

Setelah MOU, lanjut Hasto, dalam waktu 3-6 bulan direncanakan pelaksanaan teknis distribusi Raskin dari beras lokal atau Rasda sudah bisa berjalan. Tenggang waktu 3-6 bulan paska MOU ini untuk menyiapkan produksi beras dari Gapoktan. "Kalau sudah MOU mestinya paling telat enam bulan sudah bisa terealisir, masa’ enam bulan tidak bisa, mestinya bisa," katanya.

Menurut Bupati Hasto, rata-rata produksi beras Kulonprogo sebanyak 125 ribu ton per tahun. Adapun konsumsi beras setiap tahun hanya 47 ribu ton, sehingga Kulonprogo mengalami surplus beras 78 ribu ton per tahun.

Di sisi lain, setiap bulan Kulonprogo mendapat alokasi Raskin sebanyak 750 ton dengan nilai sekitar Rp 4,5 miliar. "Kalau pengadaan beras untuk Raskin ini di daerah, dari Gapoktan, dengan nama Rasda, insyaallah petani daerah menjadi makmur," imbuhnya.

Wakil Ketua DPRD Kulonprogo, Sudarto mengatakan, penggantian Raskin dengan Rasda ini merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan kemandirian Kulonprogo serta mengangkat kesejahteraan petani. Selain itu, Raskin yang didistribusikan dari beras lokal kualitasnya akan lebih baik.

"Selama ini yang sering dikeluhkan dari Raskin adalah kualitasnya. Sehingga bila beras berasal dari Gapoktan kita tahu kualitasnya. Kulonprogo sendiri surplus beras, tapi data yang masuk masih banyak beras impor. Artinya, ekonomi kita tidak baik karena beras kita ditabrak beras impor, dengan Rasda ini harapannya untuk meningkatkan kesejahteraan petani," katanya.
( Panuju Triangga / CN31 / SMNetwork

http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2013/12/11/182936/Mulai-2014-Rasda-Gantikan-Raskin-di-Kulonprogo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar