Selasa, 10 Desember 2013

Raskin di Sumenep Hancur, Berkutu, dan Apek

Selasa, 10 Desember 2013

Raskin di Sumenep Hancur, Berkutu, dan Apek

Sumenep (beritajatim.com) - Sebanyak 974 rumah tangga sasaran penerima manfaat (RTSPM) raskin Desa Pancor, Kecamatan Gayam, Pulau Sepudi, Kabupaten Sumenep, belum bisa menikmati jatah raskin sejak bulan Oktober 2013.

Raskin jatah RTSPM Desa Pancor masih ditumpuk di Kantor Desa setempat, karena kondisinya tidak layak konsumsi. Raskin itu terlihat hancur, penuh kutu, dan berbau apek.

Anggota DPRD Sumenep asal Pulau Sepudi, A. Djunaidy, Senin (09/12/13) menjelaskan, pihaknya menerima laporan dari Kepala Desa Pancor, jika ribuan zak raskin tidak berani didistribusikan ke masyarakat, karena kondisinya sangat tidak layak dikonsumsi.

"Kalau raskinnya seperti ini, hancur, berkutu, dan apek dipaksa untuk didistribusikan ke masyarakat, dikhawatirkan masyarakat jd korban. Jangan-jangan nanti malah ada yang keracunan makan raskin jelek seperti ini," katanya.

Untuk Desa Pancor, jatah raskin diberikan pada 974 rumah tangga sasaran penerima manfaat (RTSPM). Setia bulan mendapat jatah 15 kg. Namun jatah raskin selama 2 bulan, yakni Oktober dan Nopember, didapati tidak layak dikonsumsi. Jatah raskin itu sebanyak 1.948 zak atau 14.610 kg. Dari jatah trsebut, 1.231 zak raskin kualitasnya didapati sangat jelek.

"Tidak hanya kualitasnya yang jelek, raskin untuk Desa Pancor itu didapati timbangannya kurang dari ketentuan. Jatah yang semestinya diterima 14.610 kg. Setelah ditimbang di balai desa ternyata hanya 13.299 kg atau kurang 1.311 kg," ujarnya.

Junaidi menambahkan, temuan tersebut akan segera dibahas di Komisi A DPRD Sumenep. "Saya akan sampaikan persoalan ini ke Ketua Komisi dan pimpinan DPRD. Ini harus ada solusi. Kami akan minta klarifikasi dari Dolog," pungkasnya. [tem/but]

http://beritajatim.com/politik_pemerintahan/192125/raskin_di_sumenep_hancur,_berkutu,_dan_apek.html#.Uqb9-Ccy9ek

Tidak ada komentar:

Posting Komentar