Sabtu, 29 Maret 2014

Bela Rakyat yang Raskinnya Dijual, Kepala BPD Diancam Dibunuh

Jumat, 28 Maret 2014

SULTRAKINI.COM, KONAWE - Penyaluran Beras Miskin (Raskin) di Desa Uluioi Kecamatan Tongauna, Konawe bermasalah. Masyarakat setempat menduga jika jatah beras buat mereka justru diperdagangkan oknum perangkat desa setempat bernama Imran. Gara-gara ulahnya itu, ia dilaporkan ke polisi oleh perangkat desa lainnya. Masalahnya, pelaporan itu malah membuat kasus baru karena sang pelapor diancam akan dibunuh.

Kepala Badan Perwakilan Desa (BPD) Uluioi, Kadir bercerita jika di desanya punya jatah 518 sak beras. Tapi belakangan ia menerima laporan jika masih banyak masyarakat yang belum mendapatkan haknya. Setelah ditelusuri, ada 60 sak yang dijual dengan harga Rp 72.500 per-sak.

Beberapa warga mengumpulkan tanda-tangan untuk meminta oknum perangkat desa itu bertanggung jawab dan segeramembagikan secara rata raskin kepada masyarakat.

“Masyarakat juga sudah melaporkan persoalan ini kepada aparat kepolisian,” ungkap Kadir.

Tapi, laporan itu justru jadi bumerang bagi sang Kepala BPD. Ia mendapat short message Service (SMS) bernada ancaman dari nomor ponsel oknum perangkat desa itu. “Sebarkan terus tanda-tangan kepada warga, makan memang sebelum saya bunuh,” kata Kadir mengutip SMS bernada ancaman yang diterimanya itu.

Merasa nyawanya terancam, Kadir yang juga Kepala SD di Uluoi tersebut, kemudian kembali melapor dengan pasal pengancaman. Apalagi, sejak masuk SMS ancaman tersebut, keluarganya menjadi was-was. “Masa hanya persoalan memperjuangkan kepentingan masyarakat mendapatkan hak-haknya, saya malah diancam seperti ini,”katanya.

(Kendari Pos)

http://www.sultrakini.com/2014/content/view/45443/178/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar