Minggu, 16 Maret 2014

Penyelesaian Ditarik ke Pusat

Minggu, 16 Maret 2014

GARUT - Komisi VI DPR RI akan memanggil Kementerian BUMN dan Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) terkait program raskin bermasalah di Kabupaten Garut.

Anggota Komisi VI DPR RI Mu - hajir mengatakan, pe mang gil - an tersebut akan dilakukan se - ce patnya. “Nanti secepatnya kami akan panggil Kementrian BUMN dan Bulog setelah masa reses dan pemilu legislatif. Kami cari tahu apa masalah (ras kin) ini,” kata Muhajir saat ditemui di Garut kemarin. Muhajir mengaku, selama ini program pemerintah dalam menyalurkan beras untuk war ga miskin tidak pernah lepas dari masalah.

Beberapa per soal an yang dihadapi di dalam pe nya - luran raskin adalah kurang nya bobot beras, buruknya kua litas beras, hingga penye le weng an seperti penggelapan atau penjualan raskin ke pihak ketiga. “Tentu saja kami harus me - ngecek ke Kementerian BUMN dan Bulog. Kami akan dorong terus upaya perbaikan di dalam setiap pelaksanaan program pemerintah tersebut,” ucapnya.

Terkait banyaknya pan - dang an masyarakat yang me - nilai bahwa peran pemerintah se lama ini lemah dalam mela ku - kan pengawasan, Muhajir eng - ganmenjelaskan lebih jauh. “Proses distribusi akan ber - sing gungan dengan pe me rin - tah daerah. Kalau yang sifatnya pe merintah daerah, sebenar - nya itu bukan wewenang kami. Hanya kami akan terus men do - rong di pemerintah pusat se - perti mengecek ke kementerian BUMN dan mencari tahu di Bulog. Biasanya, persoalan yang muncul itu ada di proses distribusi,” ungkapnya.

Sementara itu, berbagai ka - langan di Garut menilai pe nga - was an distribusi raskin lemah. Sekjen Garut Governance Watch (GGW) Dedi Rosadi me - nga takan, pengawasan yang di - la kukan oleh Pemerintah Ka bu - pa ten (Pemkab) Garut dan aparat penegak hukum hingga kini masih bersifat ad mi nis - trasi. “Kenapa kasus raskin di Garut tak beres-beres, itu ka - rena pengawasan pemerintah dan aparat tidak jalan. Hanya sebatas  admimistrasi saja. Ti - dak ada itu pengawasan ke lapangan,” kata Dedi.

Terpisah, Kapolres Garut AKBP Arif Rachman berjanji akan mengusut tuntas masalah raskin di Garut. Ia menyatakan tidak akan tebang pilih dalam pe negakan hukum terkait per - soalan raskin. “Masalah raskin di Garut yang sekarang ini sedang ber - lang sung sedang kami tangani. Lagi dalam proses penye li dik - an. Di antaranya adalah me me - rik sa pihak terkait seperti sopir, buruh bulog, termasuk oknum wartawati yang bermain di penyelewengan raskin. Kasus ini harus dituntaskan karena bisa disebut juga sebagai ko rup - si,” ucapnya.

Terkait adanya oknum apa - rat kepolisian yang diduga ter - libat, Arif menegaskan, tetap akan memprosesnya jika ter - buk ti. Ia berharap agar semua pihak menunggu dan meng hor - mati proses penyelidikan yang sedang berlangsung. “Kalau ada yang terbukti, kami tegakkan hukum sesuai aturan yang berlaku. Tentu akan ada sanksi tegas,” katanya.

Tidak hanya itu, polisi pun memeriksa oknum wartawati berinisial I. Dalam kasus penye - lewengan raskin, oknum war ta - wati ini berperan sebagai pe na - dah yang membeli raskin. Seperti diketahui, persoalan raskin lainnya di Kabupaten Garut adalah adanya pengu - rangan bobot. fani ferdiansyah

http://www.koran-sindo.com/node/375243

Tidak ada komentar:

Posting Komentar