Rabu, 25 Juni 2014

Duh, Jatah Raskin Menyusut

Selasa, 24 Juni 2014

Rata-rata ‘Menghilang’ Empat Karung

WARUNGKONDANG – Jatah raskin untuk Rumah Tangga Sasaran (RTS) dipastikan banyak yang kurang untuk alokasi bulan ini. Rata-rata per desa berkurang hampir empat karung.
Informasi yang diterima Cianjur Ekspres di Kecamatan Gekbrong dan Kecamatan Warungkondang menyebutkan, rata-rata kurangnya hanya empat karung berisi 15 kilogram. Seperti dialami di Desa Sukaratu Kecamatan Gekbrong, juga beberapa desa yang sama mendapat jatah pengiriman raskin sesuai pagu.
Kepala Desa Sukaratu, H Hamdan langsung melayangkan komplain pada Kasi Kesra kecamatan setempat. Sehubungan Kasi Kesra Gekbrong tak ada di kantor, akhirnya diterima Kasi Trantib Enang.
Kades yang baru terpilih ini mengharapkan penjelasan serta petunjuk agar beras yang sudah dibagikan pada masing-masing RTS di tingkat RT tidak bermasalah. “Saya baru tahu bahwa beras dari gudang Bulog Cianjur kurang empat karung. Maksud laporan ini jangan-jangan sebelumnya juga mengalami yang sama, terutama saya tidak mau terulang kembali yang sama pada pengiriman berikutnya,” kata Hamdan pada saat menyampaikan keluhannya pada orang kecamatan, kemarin.
Kondisi itu ternyata dialami juga di desa-desa wilayah Warungkondang. Hampir semuanya terdapat kekurangan empat sampai lima karung. Kondisi itu dibenarkan Kasi Kesra Kecamatan Warungkondang, Deni Kusnaeni Sumiarsa.
Pagu raskin bagi di Kecamatan Warungkondang, menurut Deni sebanyak 101.445 kilogram untuk 6.763 RTS di 11 desa. “Betul ada kekurangan seperti di Desa Cikaroya,” kata Deni saat dikonfirmasi, kemarin.
Deni pun memperlihatkan bukti laporan kekurangan yang telah dituliskan pihak desa tersebut. Untuk selanjutnya, sambung Deni, jika betul terdapat kekurangan harus dibuatkan berita acara sesuai kasusnya, pihaknya atau oleh orang desa datang ke kantor Gudang Bulog Cianjur.
“Kalau ada kekurangan ya langsung laporkan ke Bulog, nanti kalau memenuhi syarat pasti oleh pihak Bulog Cianjur diganti,” ungkapnya.
Kepala Gudang Raskin Panembong, Afiat mengatakan, setiap keluhan soal raskin akan cepat direspons. Namun hal itu akan dilihat dan ditelaah permasalahannya. Misalnya satu desa mendapat kiriman beras tetapi pada kenyataannya tidak sesuai pagu, maka hal itu akan secepatnya diganti, bahkan detik itu pun beras untuk penggantinya, bisa diambil langsung. “Tidak sulit kalau ada kekurangan, asalkan jelas masalah dan laporannya,” jelasnya.
Permasalahan ini terjadi, kata Afiat, lantaran beberapa faktor. Misalnya karena petugas lupa menghitung, baik yang bersama satker dari gudang maupun pengelola yang ada ditingkat desa tidak menyaksikan ketika turun beras. Selain itu, jika terdapat kualitas atau kuantitas betul-betul tidak layak dan kurang, jangankan empat karung, lebih dari itu pun bisa diganti, karena pelayan yang ada di gudang maupun langsung ke kantor Subdivre III Bulog Cianjur, selalu standby 24 jam.
“Kami siap menggantinya. Untuk diketahui bahwa misi di bagian gudang hanya menerima beras, menjaga, memeriksa, dan mengirimkan beras pada titik distribusi sesuai perintah atasan,” pungkasnya. (mg24)

http://cianjurekspres.wordpress.com/2014/06/24/duh-jatah-raskin-menyusut/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar