Kamis, 26 Juni 2014

RASKIN BERJAMUR HARUS DITARIK KEMBALI

Rabu, 25 Juni 2014

RiauKepri.com, SELATPANJANG – Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen (YLPK) Kabupaten Kepulauan Meranti meminta pihak kecamatan menarik kembali beras miskin (Raskin) berjamur yang sempat dibagikan ke masyarakat. Penarikan tersebut guna mengantisipasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan kepada masyarakat ketika mengkonsumsi beras murah itu.

“Kita prihatin dengan kondisi seperti ini. Kalau berasnya berjamur janganlah disalurkan ke masyarakat. Ini bisa berdampak buruk pada kesehatan mereka,” kata Ketua YLKP Meranti, Mulyono, ketika dikonfirmasi terkait penyaluran Raskin berjamur oleh pihak kecamatan di Pulau Merbau di Desa Semukut.

Mulyono juga meminta pihak Kecamatan Pulau Merbau menarik kembali raskin berjamur yang sudah disalurkan ke masyarakat dan menggantikannya dengan Raskin baru yang layak dikonsumsi. Dia juga mengharapkan agar masyarakat pro aktif melaporkan ke pihak-pihak terkait seperti RT, RW, dusun, desa, maupun camat, jika menemukan Raskin yang tidak layak konsumsi.

Dengan banyaknya masalah Raskin di Kepulauan Meranti, kata Mulyono, sudah seharusnya Bulog Pusat membuka hati agar secepatnya merealisasi keinginan Kepulauan Meranti untuk memiliki Gudang sendiri, tanpa harus bergantungan dengan Gudang Bulog di Bengkalis. Sebab, persoalan sulitnya penyaluran sampai dengan tantangan alam (hujan dan air laut, red), menjadi hambatan bagi petugas ketika penyaluran Raskin mulai dilakukan. Tambah lagi dengan kondisi Meranti yang terdiri dari pulau-pulau.

Untuk diketahui, persoalan Raskin ini sebenarnya telah beberapa kali disampaikan masyarakat kepada Pemkab Meranti. Keluhan awal berkaitan dengan Raskin yang mengandung formalin, namun tidak terbukti setelah dilakukan uji laboratorium di Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Pekanbaru. Persoalan kembali muncul saat warga Desa Sungai Tohor Kiri, Kecamatan Tebingtinggi Timur menemukan adanya Raskin yang agak kekuningan dan berbau busuk.

Kenyataan sama juga terjadi ketika sejumlah wartawan menemukan Raskin yang sudah berjamur dan berbau dari warga Desa Semukut, Kecamatan Pulau Merbau. Diduga persoalan itu terjadi akibat dari penumpukan yang cukup lama di gudang dan terendam air, sehingga beras tersebut mengeras seperti batu dan ditumbuhi jamur dengan warna yang mulai menimbulkan warna kehitam-hitaman. Bahkan kondisi beras pun mulai hancur dan mirip seperti gabah.

“Kalau sudah begini bagaimana mau dikonsumsi. Jika mau dimasak, harus di pilih dulu sehingga beras yang dianggap layak dikonsumsi hanya tinggal sedikit. Kami tak tahu berasnya begini, karena dibagian permukaan berasnya tampak baik, namun di bagian bawah beras ini mengeras seperti batu, dan kami terpaksa harus memilih, agar bisa dimasak dan dikonsumsi,” kata Zal, warga sekitar kepada wartawan, Senin (23/6).

Kepala Bagian ekonomi Setdakab Kepulauan Meranti, Agusyanto SE MSi, saat dikonfirmasi, Senin (23/6), mengaku sedang mengikuti rapat dan tidak mengetahui tentang kejadian ini. Bahkan dirinya belum menerima laporan terkait adanya Raskin yang berkapuk dan mengeras tersebut. “Saya belum terima laporan. Nanti coba saya cek lagi kebenarannya,” sebut Agusyanto singkat. (JG)

http://www.riaukepri.com/index.php/raskin-berjamur-harus-ditarik-kembali/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar