Sabtu, 31 Januari 2015

Pemerintah Diminta Dengar Suara Rakyat soal Raskin

Sabtu, 31 Januari 2015

JAKARTA - Penolakan wacana penghapusan program beras untuk rakyat miskin (raskin) terus menuai penolakan dari masyarakat. Wacana penghapusan program itu hendaknya tidak dilakukan secara tergesa-gesa.

Guru Besar FISIP Universitas Indonesia (UI), Paulus Wirutomo, menyarankan pemerintah seharusnya melakukan penelitian dan kajian mendalam. Termasuk terhadap masyarakat yang membutuhkan raskin.

“Kesalahannya adalah terlalu cepat melakukan perubahan,” kata Paulus, Jumat (30/1/2015).

Menurutnya, pemerintah sejatinya mendengarkan masyarakat, terutama mereka yang selama ini menerima raskin. Jika tidak, tentu akan mempunyai dampak lain yang tidak diinginkan, misalnya berbagai penolakan, seperti yang terjadi belakangan ini.

“Jadi, pemerintah memang seharusnya benar-benar mendengarkan suara masyarakat,” tandasnya.

Sebagaimana diketahui, sebelum ini pemerintah berencana menghentikan program raskin dan menggantikannya dengan e-money. Namun, setelah mendapat berbagai reaksi, akhirnya pemerintah menganulir rencana tersebut dan tetap melanjutkan program raskin.

Hampir seluruh penerima raskin sempat resah ketika pemerintah menggulirkan rencana menghapus raskin. Faktanya, tidak sedikit di antara mereka yang benar-benar miskin dan sudah berusia lanjut.

http://news.okezone.com/read/2015/01/31/340/1099582/pemerintah-diminta-dengar-suara-rakyat-soal-raskin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar