Rabu, 11 Februari 2015

Pemkab Bogor Tolak Raskin Berkualitas Jelek

Selasa, 10 Februari 2015

Cibinong, HanTer - Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor, Adang Suptandar menegaskan akan mengembalikan raskin berkualitas buruk yang didistribusikan oleh Badan Urusan Logistik Sub Divre Cianjur kepada 155.894 Rumah Tangga Sasaran (RTS) di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

"Kalau nanti ada temuan beras Raskin berkualitas buruk masuk ke wilayah Kabupaten Bogor. Maka beras Raskin akan dikembalikan," kata Sekda Pemkab Bogor, Adang Suptandar di Cibinong saat 'launching' dan sosialisasi program Raskin Kabupaten Bogor, Jawa Barat 2015, Selasa (10/2).

Ia mengatakan selain kualitas beras Raskin yang jelek, berdasarkan laporan pelaksanaan penyaluran program beras Raskin yang diterima 2014 di Kabupaten Bogor masih banyak ditemukan beberapa permasalahan yang merugikan RTS dan Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor.

Misalnya letak gudang beras jauh dari lokasi penerima serta ada beberapa kecamatan dan desanya mengalami penurunan pagu Raskin yang enggan menyalurkan Raskin karena dikhawatirkan akan terjadi masalah pada saat penyalurannya.

Ia mengatakan berkaitan dengan berbagai permasalahan tersebut Pemerintah Kabupaten Bogor meminta perhatian serius agar Bulog meningkatkan kualitas beras Raskin dan memperluas penyerapan penyaluran beras Raskin.

"Apabila masih terdapat beras berkualitas buruk yang diterima maka akan dikembalikan dan ditukar dengan beras kualitas baik," katanya.

Dikatakannuya Bulog juga harus melakukan penimbangan kembali di titik distribusi untuk beras Raskin yang dikirimnya. Selain itu, kata dia, pemerintah juga meminta kepada TN2K dan BPS untuk melakukan pendataan ulang RTS penerima manfaat di masyarakat melalui Musyawarah Desa.

Ia mengatakan sesuai kesepakatan jam pengiriman beras Raskin dari gudang ke desa antara Bulog Subdrive Cianjur dengan Pemerintah Kabupaten Bogor. Maka tepat pada pukul 16.00 WIB gudang beras Bulog sudah tutup dan tidak ada lagi pendistribusian beras Raskin ke RTS.

"Apabila di luar jam tersebut masih terjadi pengiriman jangan diterima dan pihak gudang harus mendapatkan tindakan tegas,"katanya.

Menurut dia mulai bulan ini, Bulog bisa memanfaatkan gudang baru di Dramaga yang akan dibuka awal Februari 2015 untuk peningkatan pelayanan Kabupaten Bogor, Kota Bogor dan Kota Depok.

Sedangkan desa yang mengalami penurunan pagu Raskin agar tetap melakukan penyerapan dan penyaluran dengan cara pengambilan beras Raskin dilakukan per triwulan atau yang per semester mengingat masyarakat tetap masih membutuhkan beras Raskin.

Ia menyatakan sesuai permintaan Bupati Bogor akan mengurangi beban pengeluaran 155.894 Rumah Tangga Sasaran Beras Untuk Rakyat Miskin (RTS-Raskin) dalam mencukupi kebutuhan pangan beras yang terdaftar dalam basis data terpadu untuk program perlindungan sosial yang bersumber dari PPLS 2014 Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang dikelola Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).

Ia mengatakan beras bersubsidi yang didistribusikan Bulog kepada masyarakat Kabupaten Bogor sebanyak 15 kilogram/RTS/bulan dengan harga tebus Rp1.600 rupiah mengembalikan Beras Untuk Rakyat Miskin (Raskin) kualitas buruk Badan Urusan Logistik (Bulog).

Sedangkan realisasi penyaluran Raskin Kabupaten Bogor tahun 2014 sebesar 26.459 ton atau 94,29 persen dari pagu Raskin tahun 2014 sebesar 28.061 ton percepatan tahun 2014 merupakan pencapaian terbaik selama empat tahun terakhir. Dimana pencapaian tahun 2011,2012 dan 2013 sebesar 93,69 persen, 92,25 persen dan 88,20 persen.

Dengan melihat realisasi tersebut, kata dia, pemerintah mengucapkan selamat dan memberikan apresiasi kepada 13 kecamatan dan 341 desa yang telah berhasil menyalurkan Raskin 100 persen.

Khususnya untuk tiga kecamatan terbaik tercepat 100 persen yakni Kecamatan Bojong Gede, Ciseeng dan Cigudug.

"Saya berharap kecamatan dan desa lainnya segera menyusul prestasi penyaluran Raskin 100 persen,"katanya.

Untuk mencapai itu, kata dia, kecamatan dan desa harus mengembangkan sistem monitoring yang kuat dan evaluasi yang berkualitas tinggi agar menghasilkan dampak yang jelas dan terukur.
(ruli)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar