Senin, 01 Juni 2015

Stok Raskin di Gudang Bulog Melimpah, Menteri Khofifah Gusar

Minggu, 31 Mei 2015

SEMARANG, KOMPAS.com – Melimpahnya stok beras miskin (raskin) di gudang milik Badan Urusan Logistik (Bulog) membuat Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, gusar. Pasalnya, beras yang terlalu lama berada di gudang serta tidak segera didistribusikan akan membuat beras cepat rusak.

Untuk meminimalisir hal tersebut, Menteri Khofifah meminta agar pemerintah daerah segera menerbitkan Surat Perintah Alokasi (SPA). SPA diperlukan agar beras yang berada di gudang Bulog segera didistribusikan ke masyarakat. Namun, sebelum itu kepala daerah menerbitkan SPA, pengelola Bulog diminta untuk menghitung ulang seluruh beras yang dipunyai.

Pihak Bulog juga diharuskan mempunyai data terbaru penerima raskin dari Rumah Tangga Miskin yang disasar.

“Saya nanti akan minta Bupati atau Wali Kota untuk segera mengeluarkan surat perintah alokasi, agar bisa segera disdistribusikan ke wilayah,” ujar Khofifah di Semarang, Minggu (31/5/2015) petang.

Menurut dia, pihak Kementerian Sosial memang bertanggungjawab soal penyediaan raskin bagi masyarakat miskin. Penyerapan stok raskin dilakukan oleh Bulog, namun distribusi ke masyarakat beralih kewenangannya ke masing-masing daerah. Untuk itu, pihaknya mendorong agar daerah bisa segera mengeluarkan SPA.

“Itu akan kami lakukan agar stok untuk Ramadhan dan Lebaran bisa aman. Stok raskin aman, sehingga masyarakat tidak perlu takut kekurangan beras,” tambahnya.

Khofifah juga mendorong, agar tim koordinasi penyaluran raskin bisa bekerja secara cepat dan cermat. Tim tersebut bertugas untuk memantau distribusi raskin, ke daerah sasaran. Ia tak ingin tim koordinasi kecolongan, hingga penerima yang sesungguhnya berhak menerima beras raskin justru tidak mendapat alokasi.

Sepanjang pengalamannya melakukan sidak di gudang logistik, Khofifah juga menyinggung soal temuan beras berkutu, menir, berbatu. Jika masyarakat nantinya menerima dan ternyata tidak baik, bisa dikembalikan ke gudang dan dilakukan penukaran. Beras yang dalam kondisi tidak baik nantinya akan dimusnahkan.

“Saya sudah komunikasikan Dirut Bulog. Kalau ada beras tidak layak, nanti dikembalikan dan akan dimusnahkan. Tapi memang, kalau dikembalikan ke Gudang itu tidak mudah, butuh proses,” ujar dia.

Secara umum, kebutuhan raskin secara nasional sebanyak 2,7 juta ton. Anggaran untuk serapan miskin sebanyak Rp 18,9 Triliun yang diberikan kepada rumah tangga bermanfaat sebanyak 15 kilo gram perbulan.

SPA dari pemerintah sendiri biasanya diterbitkan dalam waktu berbeda—beda. Dalam tiap bulan, SPA bisa dikeluarkan awal bulan, tengah bulan hingga akhir bulan.

“Tadi Ibu Khofifah kepingin bisa diterbitkan awal bulan. Sehingga minggu ketiga bisa disalurkan. Nanti juga sebelum lebaran biasanya ada tambahan raskin,” timpal Sugiarni, Kepala Sub Drive Semarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar