"Berasnya bau, ini mah buat makan bebek. Biasanya mah enggak begini," kata Juariah, salah seorang warga kepada wartawan, saat ditemui di rumahnya, Kamis (3/9/2015).
Mad Nur, warga lainnya mengatakan, sejak dua bulan ini sekira 100 keluarga di kampungnya sering menerima beras yang tidak layak makan.
"Biasanya bagus. Dua bulan ini, sering jelek. Masyarakat mah menerima aja, kalau jelek ngomel. Beras buat ayam dikasih buat masyarakat," katanya.
Mad Nur menjelaskan bahwa beras yang diterima warga berbau apek, ada batu, dan berwarna kuning. Beras itu diterima warga setelah menebus kepada pihak kelurahan dengan harga Rp2000 per liter.
"Seharusnya di sini terdaftar 15 keluarga. Namun kesepakatan warga, dari pada ribut jadi dibagi ke tiap-tiap KK, atau 100 KK, dengan pembagian per KK 3 liter per bulan," katanya.
Kendati demikian, warga tetap menggunakan beras tersebut namun untuk pakan ayam atau bebek. Ke depan mereka berharap raskin yang diterimanya bisa lebih baik lagi. (Fauzan Dardiri)
http://www.radarbanten.com/read/berita/10/33561/Duh-Kualitas-Raskin-di-Kota-Serang-Seperti-Pakan-Ternak.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar