Senin, 28 September 2015

Warga Pendalian, Rohul Terima Raskin tak Layak Konsumsi

Minggu, 27 September 2015

Kualitas beras program Raskin yang dibagikan pada masyarakat Pendailan IV Koto, Rohul sangat buruk. Tak layak konsumsi.

Riauterkini-PASIRPANGARAIAN- Warga di Kecamatan Pendalian IV Koto, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) menilai beras miskin (Raskin) yang mereka terima setiap tiga bulan sekali tak layak konsumsi.

Seperti terjadi di Desa Air Panas, Kecamatan Pendalian IV Koto, beberapa warga mengakui 15 kilogram Raskin jatah 3 bulan yang baru mereka terima, Rabu (23/9/15), tak layak konsumsi karena kondisinya hancur, atau biasa disebut warga "beras menir".

Rustam misalnya. Pria 56 tahun tinggal di RT 09/ RW 05 Desa Air Panas menuturkan dirinya terpaksa menerima Raskin tak layak konsumsi tersebut karena kondisi ekonomi sedang sulit sekarang ini.

"Mau bagaimana lagi, dalam ekonomi keluarga yang sedang tidak stabil, saya terpaksa memasak beras ini, tapi harus dicampur dengan beras lain. Mau beli beras di warung tak mampu, harganya bisa Rp 11 ribu per kilo," ujarnya, Ahad (27/9/15).

Rustam mengharapkan kepada Pemerintah agar memberi jatah beras layak kepada rakyatnya. Tidak disamakan dengan hewan.

"Walau namanya beras miskin, tapi jangan asal ngasih saja tanpa memperhatikan kualitasnya. Kami juga manusia pak," harap Rustam.

Warga Air Panas lain mengakui sengaja tidak menebus jatah Raskinnya. Ia menilai beras pecah itu sepantasnya untuk makanan ayam, bukan makanan manusia.

"Menurut saya sama dengan menir (beras pecah) dan rasanya pasti kurang enak. Ini cocok untuk makanan ayam. Kejadian seperti ini sudah sering, dimasak sangat tidak enak, dan akhirnya untuk makanan ayam saja," kata warga Air Panas yang tidak mau namanya ditulis.

Harga Raskin Lebih Mahal

Dari informasi dirangkum riauterkini.com, Raskin dibeli warga seharga Rp 2.100 per kg. Sementara diketahui warga, harga dari kecamatan hanya Rp 1.900 per kg.

Terlepas itu, Kaur Kesra Desa Air Panas Karmidin menerangkan bahwa penerima bantuan Raskin di desanya ada 81 kepala keluarga atau KK, namun saat pembagian kuota selalu lebih. Karena setiap tiga bulan sekali pihaknya menerima 243 karung Raskin, kemasan 15 kg.

Karmidin mengakui benar harga Raskin dari kecamatan Rp 1.900 per kg, namun karena ada biaya lansir dan biaya bongkar muat Rp 300 per kg, harga Raskin dijual ke warga menjadi Rp 2.100 per kg.***(zal)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar