 |
GROBOGAN (KRjogja.com) – Bulog Grobogan 'klimpungan' menipisnya raskin yang diperkirakan tidak cukup hingga Desember 2015. “Stok beras raskin saat ini tinggal sekitar 4.650 ton. Jika didistribusikan tidak cukup sampai bulan
Desember 2015, karena tahun ini ada raskin bulan 13 dan 14 yang akan dibagikan akhir Oktober dan November 2015. Sedangkan jatah raskin sendiri ada 1.788,4 ton tiap bulannya,” ungkap Kepala Gudang Bulog 104 Depok Grobogan
Zufron, Rabu (21/10/2015).
Didampingi Koordinator Petugas Pemeriksa Kualitas (PPK) Ahmad Aris Budiyanto, Zufron menjelaskan, kemarau panjang yang melanda Kabupaten Grobogan selama tujuh bulan mengakibatkan penyerapan beras oleh Bulog tidak maksimal. Dari target 30.000 ton, baru terserap sekitar 20.000 ton. Hal ini karena harga jual beras di tingkat petani di atas harga pembelian pemerintah (HPP).
Untuk memenuhi raskin bulan Desember 2015, pihaknya mengaku sudah tidak lagi mampu membeli beras di Grobogan hasil panen musim tanam kedua (MT-II). Selain beras di tingkat petani menipis, juga harganya jauh di atas HPP yang
ditentukan pemerintah sesuai Inpres Nomor 5 Tahun 2015 sebesar Rp 7.300 perkilogram. “Kami akan minta bantuan kepada mitra Bulog agar bisa membeli beras keluar daerah seperti Sragen, Boyolali dan Pati yang sebagian wilayahnya saat ada panen padi,” tandas Zufron.
Jika upaya tersebut tidak membuahkan hasil dan stok raskin tidak mencukupi hingga bulan Desember 2015, pihaknya akan mengusulkan kepada pemerintah agar beras raskin bias diambilkan beras komersial yang kalitas dan harganya di
atas harga beras raskin. “Stok beras komersial di Gudang Bulog 104 Depok masih ada sekitar 8.350 ton. Beras komersial tersebut sebenarnya untuk digunakan operasi pasar (OP) jika harga beras di pasaran melebihi kewajaran,” tambah Koordinator PPK Ahmad Aris. (Tas)
http://krjogja.com/read/278495/stok-raskin-menipis-bulog-klimpungan.kr
Tidak ada komentar:
Posting Komentar