Kamis, 19 November 2015

Pemkab Sesalkan Raskin Tak Layak Konsumsi Masih Dibagikan

Rabu, 18 November 2015

TUBAN(realita) - Kepala Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra) dan Administrasi Pembangunan Pemkab Tuban, Ir. M. Amenan, MT, menyatakan, pihaknya menyesalkan masih ditemukannya beras untuk warga miskin (raskin) yang tidak layak konsumsi.

Menurutnya, kasus seperti itu tidak akan terus muncul jika Bulog serius memperbaiki sistem distribusi raskin-nya. " Pedoman Umum (Podum) penyaluran raskin, sebelum diterima warga sasaran, raskin diperiksa dulu. Kalau ditemukan tidak layak konsumsi, atau kualitasnya dibawah standart yang ditentukan, beras tidak boleh dibagikan," jelas M. Amenan, Rabu (18/11/2015).

Beras yang tidak layak itu, lanjut M. Amenan, harus dikembalikan ke Bulog, dan Bulog wajib mengganti saat itu juga dengan beras yang lebih baik. Jika beras kualitas di bawah standart masih saja diterima Rumah Tangga Miskin (RTM) sasaran, tambah Amenan, jelas Bulog tidak melakukan pengecekan beras yang hendak didistribusikan.

" SKPD Bulog yang bertanggung jawab dalam masalah ini. Saya akan segera koordinasikan dengan pihak Bulog. Kami jelas kecewa karena Pemerintah sudah mengeluarkan banyak duit untuk membeli beras dari Bulog," kata Amenan.

Ia menambahkan, Pemerintah telah memberi subsidi Rp 5.700/Kg. Dengan subsidi itu, mestinya tidak ada lagi tambahan harga yang harus dibayar RTM sasaran, sebab semua sudah dihitung rinci, termasuk ongkos pengiriman dan tenaga pengangkutnya.

Tapi kenyataan di lapangan, RTM membayar raskin yang diterimanya Rp 2000/kg. Bahkan di sejumlah tempat dikabarkan Rp 3.000 - 5.000/Kg. Padahal dangan harga yang ditetapkan Pemerintah sebesar Rp 1.600/Kg, baik Bulog maupun pihak desa sudah tidak perlu memungut tambahan biaya, dengan dalih apapun.

Tahun ini penerima raskin tercatat 97.104 RTM, dengan total beras 1.456.560 Kg. Menurut Amenan, masih ada 122 ribu RTM lagi yang belum masuk daftar penerima raskin. Karena itu pihaknya memaklumi raskin tidak bisa dibagikan sesuai Pedum, yakni per bulan sekali dengan besaran 15 Kg/RTM.

" Pembelian kita ke Bulog beras IR 64 premium, standart konsumsi. Pemerintah bayar penuh ke Bulog, artinya Bulog tidak rugi. Kadi kalau raskin masih saja jelek, ya kita sesalkan," kata Amenan.

Kepala Gudang Bulog Sub Divre II Bojonegoro di Tuban, Bejo, dalam keterangan pers-nya menyangkal pihaknya tidak melakukan pengecekan terlebih dahulu raskin yang hendak dikirim ke RTM. Bejo mengklaim sebelum dikirimkan, pihaknya melakukan penyortiran lebih dulu. Ia juga mengklaim raskin yang didistribusikan selama ini sudah sesuai ketetuan.

" Beras untuk raskin yang kami distribusikan itu standat konsumsi. Jenis medium seperti yang dijual di pasaran. Tidal pernah kami mengirim beras kualitas buruk," bantah Bejo.

Ia menyarankan pada RTM penerima raskin untuk mengembalikan berasnya jika kualitas beras yang diterima buruk. " Kembalikan saja, kalau yang membagu RT ya kembalikan ke RT, kalau yang membagi Kepala Desa ya kembalikan ke Kepala Desa," saran Bejo. bek

http://realita.co/index.php?news=Pemkab-Sesalkan-Raskin-Tak-Layak-Konsumsi-Masih-Dibagikan-~3b1ca0a43b79bdfd9f9305b8129829621fe5ca2d748acc5486d8c442501aa982


Tidak ada komentar:

Posting Komentar