23/11/2012
CIANJUR, (PRLM).-Sejumlah desa di Kecamatan Sindangbarang mengeluhkan
beras miskin (raskin) yang berbau apek serta berwarna kuning. Kkualitas
untuk alokasi November dinilai warga tidak layak konsumsi dan meminta
Bulog Cianjur segera menarik raskin tersebut.
Salah seorang warga Kec. Sindang Barang, Efendi (47) kepada "PRLM",
Jumat (23/11) mengatakan meskipun kualitas jelek dan tidak layak, warga
terpaksa untuk membeli raskin, karena harga beras kualitas 1 di pasaran
mahal.
“Harga beras kualitas 1 dan 2 kisaran Rp7.000 hingga Rp7.500 per
kilogram, sedangkan raskin dijual hanya Rp2.000 per kilogram. Makanya,
warga tetap membeli raskin, walaupun kualitasnya buruk,” ujarnya.
Meskipun demikian, kata Efendi, kualitas raskin yang disalurkan
seharusnya tidak seenaknya. Seringkali kualitas raskin dibawah beras
layak.
"Jangan mentang-mentang kami butuh beras lalu dikasih kualitas yang
jelek. Setiap bulan berasnya memang jelek, namun untuk bulan ini paling
parah kondisinya," ucapnya.
Effendi mengatakan kondisinya berwarna kuning, bau apek dan bubuk.
Saat dibagikan warga sudah mengeluhkan hal tersebut, namun petugas desa
mengatakan kondisinya sudah begini, jadi tetap saja dibagikan.
"Saya juga tidak tahu kenapa, mungkin karena penyimpanan di titik
terakhir yang tidak baik, mungkin disimpan di lantai tanpa penyangga,
jadi kualitasnya menjadi seperti ini,”katanya.
Sementara itu, Kepala Sub Divre Bulog Wilayah II Cianjur Nurdin Ali
mengatakan, pihaknya berharap kepada warga untuk segera melaporkan
kepada pihak desa atau kecamatan, jika mendapatkan raskin dengan
kualitas yang tidak layak.
“Beras yang sudah didistribusikan ke desa, berarti menjadi
tanggungjawab desa, bukan Bulog lagi. Tapi, dalam aturan, kita punya
kebijakan untuk mengganti beras yang rusak atau tidak layak dengan yang
baru, asalkan ada barang buktinya. Sayangnya, hampir 70 persen keluhan
tersebut tidak disertai barang bukti, yakni beras yang rusak tersebut,”
ucapnya.
http://www.pikiran-rakyat.com/node/212481
Tidak ada komentar:
Posting Komentar