Selasa, 05 Maret 2013

Warga Cianjur Keluhkan Buruknya Kualitas Raskin

4 Maret 2013

INILAH, Cianjur - Pengelola raskin di tingkat Desa Gekbrong Kecamatan Gekbrong Kabupaten Cianjur, mengeluhkan buruknya kualitas raskin alokasi tahun 2013. Kondisinya selain bau apek, warnanya pun sudah menguning serta kadar patahannya mencapai 40%.

Berdasarkan informasi, distribusi raskin alokasi Januari 2013 baru diterima pihak desa setempat beberapa hari lalu. Sayang, kualitasnya tak seperti yang diharapkan. Aromanya sudah tercium bau apek, warna yang biasanya putih berubah menjadi kuning. Parahnya lagi, kadar patahannya sudah mencapai 40%. Namun karena masyarakat membutuhkan raskin, pihak desa pun terpaksa menyalurkannya.

Sekretaris Desa Gekbrong, Andri Aziz membenarkan buruknya kualitas raskin pagu alokasi Januari 2013 yang baru diterima beberapa hari lalu itu. Andri dengan tegas mengatakan, melihat kondisinya, raskin tahun ini sangat tidak layak konsumsi.

"Kondisinya sangat buruk dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Warga juga sebetulnya mengeluh dengan kualitas raskin seperti itu, tapi kami bingung karena kebutuhan terhadap raskin masih tinggi. Makanya kami salurkan saja meskipun bau apek, menguning, dan kadar patahannya masih sangat tinggi," kata Aziz saat dihubungi INILAH melalui telepon selulernya, Senin (5/3/2013).

Tadinya pihak desa sendiri berniat mengembalikan raskin itu ke Perum Bulog Sub Divre Wilayah Cianjur. Namun karena di lapangan, masyarakat sangat menginginkannya, raskin pun disalurkan kepada masyarakat.

"Daripada harus membeli beras biasa dengan harga mencapai Rp7.000-Rp8.000 per liter, masyarakat memilih membeli raskin dengan harga hanya Rp1.600 per kilogram, meskipun dengan kualitas sangat buruk," tuturnya.

Dia mengharapkan, ke depan dalam penyalurannya, pihak Bulog bisa mengecek terlebih dahulu kualitas raskin yang akan didistribusikan kepada rumah tangga sasaran (RTS) penerima hak. Apalagi kondisi perekonomian penerima hak itu merupakan keluarga tak mampu.

"Jangan hanya karena harganya hanya Rp1.600, lantas kualitas tak diperhatikan. Pelayaan kepada masyarakat harus tetap nomor satu," tegasnya.[ang]

http://m.inilah.com/read/detail/1964276/warga-cianjur-keluhkan-buruknya-kualitas-raskin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar