Rabu, 06 Maret 2013

Warga Cianjur Keluhkan Kualitas Raskin Yang Buruk

6 Maret 2013

CIANJUR, (PRLM).-Pengelola raskin Desa Gekbrong, Kecamatan Gekbrong Kabupaten Cianjur mengeluhkan buruknya kualitas raskin alokasi tahun 2013. Pasalnya, selain bau apek, warnanya pun sudah menguning serta kadar patahannya mencapai 40%.

Sekretaris Desa Gekbrong, Andri Aziz kepada "PRLM", Selasa (5/3) mengatakan raskin pagu alokasi Januari 2013 baru diterima beberapa hari lalu. Namun saat melihat, ternyata kondisinya sangat tidak layak konsumsi.

"Kualitasnya ternyata tak seperti yang diharapkan. Aromanya sudah tercium bau apek, warna yang biasanya putih berubah menjadi kuning. Parahnya lagi, kadar patahannya sudah mencapai 40%. Namun karena masyarakat membutuhkan raskin, jadi pihak desa pun terpaksa menyalurkannya," katanya.

Kondisi tersebut, kata Andri, lebih buruk dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Warga juga sebenarnya mengeluh dengan kualitas raskin seperti itu, tapi mereka bingung karena kebutuhan terhadap raskin masih tinggi.

"Makanya kami salurkan saja meskipun bau apek, menguning, dan kadar patahannya masih sangat tinggi," ucapnya.

Awalnya, kata Andri, pihak desa sendiri berniat mengembalikan raskin itu ke Perum Bulog Sub Divre Wilayah Cianjur. Namun karena di lapangan sendiri masyarakat sangat menginginkannya, raskin pun disalurkan kepada masyarakat.

"Daripada harus membeli beras biasa dengan harga mencapai Rp 7.000-Rp 8.000 per liter, masyarakat memilih membeli raskin dengan harga hanya Rp 1.600 per kilogram, meskipun dengan kualitas sangat buruk," tuturnya.

Meskipun demikian, Ia mengharapkan dalam penyalurannya ke depan, pihak Bulog bisa mengecek terlebih dahulu kualitas raskin yang akan didistribusikan kepada rumah tangga sasaran (RTS) penerima hak. Apalagi kondisi perekonomian penerima hak itu merupakan keluarga tak mampu.

"Jangan hanya karena harganya hanya Rp 1.600, lantas kualitas tak diperhatikan. Pelayaan kepada masyarakat harus tetap nomor satu," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Gudang Beras Baru (GBB) Karangtengah Perum Bulog Sub Divre Cianjur, Saepulloh mengaku, kualitas raskin alokasi Januari 2013 yang baru didistribusikan ke desa-desa mengalami penurunan mutu. Kondisi tersebut, kata dia, akibat jatah raskin yang disalurkan merupakan stok bulan Desember 2012.

Saepulloh menuturkan, pada Februari 2013 lalu mendapatkan kiriman distribusi raskin dari Jawa Tengah (Jateng). Dari informasi, katanya raskin yang dikirimkan dari Jawa Tengah itu merupakan stok tahun 2012.

"Kami tak mengetahui persis sudah berapa lama raskin yang disalurkan kali ini ketika di Jawa Tengah disimpan. Yang jelas, tak lama setelah kiriman diterima, kami langsung mendistribusikannya kepada RTS," ujarnya.

Meskipun demikian, kata Saepulloh, raskin itu masih layak konsumsi. Dia pun tak menampik, warna raskin alokasi tahun ini sudah berubah warna dan kadar patahannya ada.

"Tapi memang ini kenyataannya. Kami tak bisa menggantinya karena memang penyebab penurunan mutu ini lantaran faktor alam. Terkecuali ada penyusutan, kami pasti tindaklanjuti dengan menggantinya," ucapnya.

Sedangkan, Kepala Subdivre Bulog Cianjur, Rizal menuturkan hingga saat ini belum mendapatkan laporan dari desa mengenai kualitas raskin yang jelek.

"Dari sisi kualitas itu relatif. Namun, yang pasti semua beras raskin yang kami salurankan itu layak dikonsumsi," tuturnya. (A-186/A-89)***

http://www.pikiran-rakyat.com/node/225829

Tidak ada komentar:

Posting Komentar