Selasa, 30 April 2013

Raskin Bau dan Berkutu

29 April 2013

SERANG, BP - Sejumlah warga RT 04 RW 06 Kelurahan Unyur, Kecamatan Serang, Kota Serang, mengeluhkan buruknya kualitas beras untuk warga miskin (Raskin). Raskin yang diterima warga beberapa waktu lalu berbau apek, berwarna kecoklatan dan berkutu. Akibatnya, warga tidak mau mengkonsumsinya.
“Beras ini bukan untuk konsumsi manusia, sangat tidak layak dimakan. Diberi gratis saja warga tidak mau, apalagi ini disuruh membayar,” kata Ketua RT 04 RW 06 Kelurahan Unyur, Nasir, Minggu (28/4).
Dikatakan Nasir, Raskin dijual kepada warga dengan harga Rp2 ribu per liter oleh pihak kelurahan. RT 04, katanya, mendapatkan alokasi beras Raskin sebanyak 120 liter dari kelurahan. “Bulan kemarin berasnya tidak terlalu jelek, tapi hanya diberi 100 liter. Akhirnya saya minta ditambahkan tapi kok yang dikasih malah beras tidak layak seperti ini,” ujarnya.
Buruknya kualitas Raskin, lanjut Nasir, bukan hal baru. Kejadian seperti itu sudah sering terjadi. “Hal seperti ini bukan yang pertama, sudah sering terjadi. Tapi warga diam karena tak punya pilihan. Tapi kali ini kami sudah jengah. Hari Senin akan kita kembalikan ke kelurahan. Ini adalah sampah dan racun buat kita,” katanya.
Nasir menuding pemerintah telah melecehkan masyarakat dengan memberikan Raskin tidak layak makan.
“Jangan mentang-mentang rakyat kecil lalu dihina seperti ini. Ini namanya menghina bangsa sendiri,” ungkapnya.
Hal senada dikatakan, Ketua RT 02 RW 06 Kelurahan Unyur Jumari. Menurutnya, ketika Raskin itu ditawarkan ke warga sebenarnya warga mengeluhkan kondisi Raskin itu. Namun warga tidak memiliki pilihan selain membeli.
“Ketika saya tawarkan langsung habis. Warga memang terpaksa membeli, habis mau bagaimana lagi. Biasanya masaknya itu dicampur dengan beras yang bagus,” ujar Jumari.
Jumari mengatakan, dirinya sempat memprotes kondisi beras tersebut, namun tak ada respon dari pihak kelurahan.
“Saya pernah bilang berasnya jelek. Kata mereka kalau jelek ya kembalikan saja. Waktu saya minta beras penggantinya, mereka cuma bilang tidak ada stok,” ungkapnya.
Salah seorang warga, Indah Permatasari mengaku kecewa dengan kondisi Raskin yang tidak layak konsumsi tersebut. Ia berharap pemerintah segera menggantinya dengan Raskin yang kualitasnya agak baik.
“Saya kecewa dengan pemerintah, harusnya Raskin ini kan layak makan. Dikasih gratis pun saya tidak mau, apalagi disuruh bayar. Tapi banyak juga warga yang terpaksa karena tuntutan kebutuhan,” ujar Indah.(APP/RIF)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar