Rabu, 17 April 2013

Raskin di Bawah Standar

16 April 2013

KEMENTERIAN Sosial optimistis target penyaluran beras miskin (raskin) tercapai pada kuartal I 2013. Namun, optimisme tersebut diwarnai beberapa persoalan antara lain, kualitas beras yang tidak memadai dan penerima raskin diharapkan tepat sasaran.
Pada 2013, program sasaran sebanyak 15,5 juta rumah tangga sasaran program raskin. Penyalurannya menjadi tanggung jawab Kementerian Sosial.
Menurut Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Penaggulangan Kemiskinan Kementerian Sosial Hartono Laras, beras miskin yang telah tersalurkan 931.854 ton hingga pertengahan April 2013.
"Telah tersalurkan sekitar 71 persen," kata Hartono kepada Jurnal Nasional di Jakarta, Senin (15/4).
Jumlah yang tersalurkan itu tersebar di beberapa daerah di mana terdapat rumah tangga sasaran.
Menurut dia, penyaluran raskin memiliki sejumlah kendala antara lain, di beberapa daerah ada beras yang dinilai mutunya di bawah standar.
Ia mengimbau kepada warga penerima untuk mengembalikan beras jika mutunya kurang baik. Misalnya beras hancur, berkutu, atau lembab dan kurang putih, Bulog wajib mengganti dengan beras baru yang berkualitas dalam waktu dua hari. "Ada beberapa laporan, misalnya dari Garut, mutu beras masih di bawah standar," ujar Hartono.
Dari pantauan yang dilakukan, beberapa daerah melalui Bulog telah mengganti beras yang dikeluhkan mutunya. Misalnya, di Lampung, Nusa Tenggara Barat (NTB), Ciamis, Jawa Barat, dan Kediri, Jawa Timur.
Menurut dia, mutu beras di bawah standar disebabkan beberapa hal, misalnya, gudang penyimpanan yang tidak baik atau beras yang terlalu lama disimpan di gudang. Dia menjamin stok beras untuk program raskin 2013 aman. Jika memang kurang, Blog di daerah akan menutupnya dari daerah terdekat.
Dia enggan menyampaikan target realisasi raskin yang disalurkan. Saat ini, katanya, yang lebih penting penyaluran diutamakan dari segi ketepatan. "Tepat waktu, tempat jumlahnya, tepat mutu dan tepat sasaran penerimanya," katanya.
Kementerian Sosial menyediakan beras 2,79 juta ton. Sebanyak 15,5 juta rumah tangga sasaran akan mendapat 15 kg beras setiap bulan. Warga penerima hanya menebus Rp1.600 dari harga normal beras Rp7.751 per kg. Sisanya disubsidi pemerintah dengan total dana yang dianggarkan Rp17,19 triliun. n Suriyanto 

http://www.jurnas.com/halaman/11/2013-04-16/241429
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar