27 April 2013
Reses Tahap I Tahun 2013,
Dumaisatu.com - Bantuan beras yang diserahkan
Pemerintah Kota Dumai melalui Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan
(Disnakkanla) beberapa waktu lalu kepada keluarga nelaya tak layak
konsumsi. Keluarga nelayan yang menerima bantuan beras kurang layak
konsumsi tersebut akhirnya menyampaikannya kepada wakilnya yang duduk di
DPRD Dumai.
Mahdhalena, seorang keluarga nelayan yang berada di
Kelurahan Pangkalan Sesai Kecamatan Dumai Barat, Jumat (26/4/13)
mengatakan kepada Anggota DPRD Dumai, Andi Firman, bahwa bantuan beras
yang diserahkan kepada keluarga nelayan tidak layak untuk dikonsumsi
manusia. Karena, beras tersebut berwarna hitam dan berabuk.
"Pak
kami sebagai keluarga nelayan yang menerima bantuan beras kemarin
kecewa. Beras yang diberikan kepada kami warnanya hitam dan tidak layak
untuk dikonsumsi manusia. Jangalah mentang-mentang memberikan beras
dengan cara gratis, tapi tidak layak untuk dikonsumsi. Kami sadar pak,
kalau kami hanya rakyat kecil," keluhnya kepada Anggota DPRD Dumai.
Menurutnya,
jika Pemko Dumai benar-benar memiliki niat untuk memberikan bantuan
kepada masyarakat nelayan hendaknya beras tersebut layak dikonsumsi
sehingga benar- benar dapat membantu meringankan kebutuhan ekonomi
keluarga. Janganlah memberi bantuan, tapi kondisi berasnya yang tidak
layak konsumsi manusia. Sudahlah warnanya hitam, beras itu mengeluarkan
bauk busuk.
"Kami berharap beras bantuan itu yang layak
konsumsilah, tak mungkin kami makan beras yang kondisinya tidak menjamin
kesehatan, kalau perlu bukti akan saya tunjukkan kesini pak. Kami
sebagai orang kecil benar-benar kecewa atas perhatian yang diberikan
kepada pemerintah ini," kesal Mahdhalena sembari mendapatkan dukungan
dari masyarakat lainnya.
Apa yang disampaikan masyarakat
tersebut, Andi Firman, Anggota DPRD Kota Dumai mengaku prihatin dan
heran dengan kondisi beras tersebut, Menurutnya DPRD tidak pernah
menyetujui anggaran bantuan program raskin untuk pengadaan beras yang
tidak layak konsumsi itu. Dengan spontan Andi firman meminta Mahdalena
untuk menjemput beras bantuan nelayan yang kebetulan rumahnya tak jauh
dari tempat tinggalnya.
Sontak intruksi yang disampaikan Andi
Firman tersebut, Ia pun langsung menjemput dan menunjukkan kondisi beras
yang kondisinya mengejutkan. Sontak perhatian masyarakat yang hadir
dalam reses Andi Firman tertuju kepada karung yang dibawanya. Disaksikan
Lurah Pangkalan Sesai Irhamillah, satu persatu warga yang hadir dalam
reses turut menyaksikan kondisi beras yang dibawa sekira berbobot 15
kilogram tersebut.
"Waduh ini bukan beras lagi buk, ini sudah
makanan binatang. Tolong masalah beras ini ditindaklajuti bagian
instansi yang membidangi bantuan ini. Kalau sudah begini caranya
tentunya, masyarakat di Kota Dumai akan kecewa dengan tingkah pola yang
dilakukan pemerintah dalam bidang sosial dengan dalih memberikan bantuan
bentuk kepedulian," pungkasnya.
Ditempat terpisah, Irhamillah
Lurah Pangkalan Sesai juga mengaku heran dengan kondisi beras
tersebut.Namun diperkirakan rusaknya beras tersebut diakibatkan terlalu
lama disimpan di dalam gudang sehingga kondisinya menjadi tak layak
konsumsi. "Mungkin karena terlalu lama disimpan, sehingga kondisi beras
tersebut menjadi rusak," jelasnya kepada masyarakat setempat.
Dikatakan
dia, sejauh ini untuk beras raskin yang biasanya disalurkan pemko dumai
mengalami kerusakan baik akibat tersiram minyak maupun rusak Pemko
Dumai tidak akan membagikannya dan akan mengganti beras yang layak
konsumsi. "Untuk beras raskin, Jika kondisinya rusak akibat tumpahan
minyak maupun sejenisnya yang mengakibatkan beras itu rusak pemko dumai
tidak akan menyerahkannya," pungkasnya.*
http://dumaisatu.com/view/Ekonomi---Bisnis/2200/Warga-Kembalikan-Raskin-Busuk-ke-DPRD-Dumai.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar