10 Mei 2013
KUPANG, TIMEX - Hingga saat ini, lima Kabupaten di NTT
Masing-masing, Kabupaten Sabu Raijua, Rote Ndao, TTU, Manggarai dan Kota
Kupang belum mengambil jatah raskin tahun 2013. Sementara 16 Kabupaten
lainnya sudah mengambil jatah Raskin dan telah didistribusi Bulog NTT.
"Hingga Senin ini masih ada lima kabupaten yang belum mengambil jatah
Raskin nya. Sementara 16 Kabupaten lain sudah," ungkap Humas Bulog
Divisi Regional (Divre) NTT, Marselina Rihi, baru-baru ini.
Lebih jauh Marselina menjelaskan, untuk periode Januari-Mei 2013 beras
yang sudah didistribusi sebanyak 9.770.670. kilogram atau 30,89 persen
dari pagu Januari Mei. Jika dihitung secara keseluruhan dari jumlah pagu
raskin untuk Provinsi NTT tahun 2013 sebanyak 75.923.820 kilo gram
dengan jumlah penerima 421.799 Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat
(RTS-PM).
Relaisasi Raskin di NTT periode Januari hingga 6 Mei baru mencapai 12,87
persen dari pagu raskin secara keseluruhan. "Prosentasenya masih kecil,
tapi ini hal yang biasa terjadi pada awal-awal tahun.
Ketika sudah mulai masuk bulan September hingga tutup tahun, permintaan
terus meningkat dari dari Kabupaten/Kota,"ungkap Marselina. Dia
mengemukakan, masih minimnya penyaluran raskin kepada RTS-MP di NTT,
bukan karena kesalahan ataupun kelemahan pihaknya, sebagai lembaga
penyedia dan penyalur beras.
Yang terjadi, masih minimnya realisasi raskin diakibatkan belumnya
disetornya Harga Tebus Raskin (HTR), oleh pemerintah desa dan
kabupaten/kota. Bagi daerah yang telah menyetor HTR, maka pihak Bulog
akan segera melakukan distribusi "Rendahnya penyaluran beras hingga saat
ini bukan karena kami, tapi karena HTR belum disetor pemerintah
setempat.
Jika HTR telah ada, kami akan langsung salurkan ke setiap desa, untuk
selanjutnya dibagikan kepada masyarakat penerima atau yang berhak," urai
Marselina.
Bulog katanya, tidak akan pernah menghambat penyaluran raskin, ketika
telah dilakukan penyetoran HTR kepada Bulog di kabupaten/kota se-NTT.
Pasalnya, raskin merupakan hak masyarakat, sehingga tidak ada alasan
pihaknya menahan atau tarik ulur dalam menyaluran raskin. Bagi Bulog
setiap hak masyarakat, haru segera direalisasikan, sebab masyarakat
telah membayar HTR.
"Raskin merupakan hak masyarakat, dan kami akan cepat salurkan, jika
semua administrasi telah lengkap, Prinsipnya kita tidak mau menunda
karena itu kebutuhan mendasar dari masyarakat," katanya.
Diakui, puncak penyaluran raskin sesuai permintaan Kabupaten/Kota
biasanya terjadi pada bulan September hingga Desember. Pada waktu
tersebut, Bulog sangat sibuk dengan distribusi karena mengejar waktu
jatuh tempo untuk tahun berikutnya.
Beberapa kabupaten yang belum mengambil beras Raskinnya, bisa saja
pemerintah masih mempertimbangkan berbagai hal, termasuk para petani
masih dalam musim panen sehingga kebutuhan terhadap raskin belum terlalu
besar.
"Ini bisa saja karena masih sibuk dengan panen, sehingga kebutuhan
terhadap raskin belum tinggi. Walaupun demikian kita optimis penyaluran
raskin bisa mencapai seratus persen," pungkas Marselina. (lok)
http://www.timorexpress.com/index.php?act=news&nid=55797
Tidak ada komentar:
Posting Komentar