16 Mei 2013
MEDAN - Penyaluran beras untuk masyarakat miskin (raskin) di Sumatera
Utara pada tahun ini terhambat adanya tunggakan pembayaran uang beras
pada tahun 2012 di beberapa kabupaten.
"Penyaluran raskin di
Sumut per 13 Mei 2013 masih 66,80 persen atau hanya 37,382 juta kg dari
seharusnya 55,966 juta kg karena ada beberapa kabupaten seperti Tapanuli
Tengah, Padanglawas Utara, dan Simalungun yang penyalurannnya rendah
karena mereka punya tunggakan," kata Humas Bulog Sumut, Rudi, di Medan,
hari ini.
Pemkab Simalungun misalnya menunggak hingga Rp1,1
miliar, Tapanuli Tengah (Tapteng) Rp391 juta dan Padanglawas Utara
(Paluta) Rp17 jutaan sehingga Bulog tidak bisa menyalurkan raskin
secara maksimal ke daerah itu.
Penyaluran raskin di Simalungun,
masih terealisasi sekitar enam persen dari alokasi per bulan daerah itu
yang sebanyak 48.768 ton per bulan, sedangkan Tapteng sebesar 37
persen dan Paluta 37,75 persen.
"Kalau tidak ada masalah
tunggakan di kabupaten itu, penyaluran raskin di Sumut sudah bisa capai
minimal 80an persen, bukan hanya 66,80 persen seperti dewasa in,"
katanya.
Rudi mengakui, Bulog sudah kembali mengingatkan agar
pemkab/pemkot itu segera menyelesaikan tunggakan raskin tersebut agar
penyaluran raskin bisa dilakukan Bulog dengan lancar dan mereka
(pemkab/pemkot) sudah menyanggupi.
Anggota DPD RI utusan Sumut,
Parlindungan Purba mengatakan, seharusnya tidak ada tunggakan yang besar
apalagi lama karena diketahui masyarakat langsung membayar uang raskin
saat beras itu diterima.
"Kelancaran penyaluran raskin sangat
diperlukan karena keberadaan beras itu ditangan masyarakat bukan hanya
bisa membantu warga dari kesulitan ekonomi, tetapi juga bisa menekan
gejolak harga jual bahan pokok tersebut di pasar sehingga otomatis
membantu menjaga besaran inflasi," katanya.
Editor: SASTROY BANGUN
http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=289811:penyaluran-raskin-sumut-terhambat&catid=15:sumut&Itemid=28
Tidak ada komentar:
Posting Komentar